28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Belajar Tematik Menyenangkan dengan Media Skema Lucu

Oleh: Sri Mulyanti, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan baik melalui pendidikan secara formal maupun nonformal.

Dalam penyelenggaraan pendidikan secara formal maka pendidik dan peserta didik dituntut untuk lebih kreatif agar tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Seorang pendidik harus mampu menguasai metode dan pemilihan media yang tepat dalam mengajar (Emda, 2011: 149). Pembelajaran yang baik dan inovatif pada dasarnya tidak terlepas dari penggunaan media.

Penulis adalah guru harus pandai menyesuaikan pemaduan antara model serta strategi yang digunakan dengan isi pembelajaran yang akan didemonstrasikan. Akan tetapi pada kenyataannya, perkembangan pendidikan belum terlaksana secara maksimal.

Faktor yang menyebabkannya adalah guru belum sepenuhnya memahami tugasnya sebagai pendidik yakni mengembangkan potensi yang dimiliki siswa, yakni proses belajar dengan metode ceramah dari awal sampai akhir pembelajaran yang dilanjutkan dengan menyuruh siswa mengerjakan latihan saat guru selesai menjelaskan pelajaran.

Berdasarkan observasi di SD Negeri Randusari, terkait dengan hasil belajar siswa kelas I pada mata pelajaran Tematik “Keluargaku”, diperoleh hasil bahwa dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode ceramah. Penggunaan metode ceramah dalam KTSP tidak mengurangi minat siswa dalam belajar.

Namun penggunaan metode ceramah yang berlebihan mempersulit guru mengaktifkan siswa di kelas serta memperkecil kesempatan bagi siswa untuk membangun pengetahuan yang utuh. Kedua hal ini terlihat dari hasil wawancara yang telah dilakukan, di mana siswa menyukai pelajaran Tematik, namun dalam proses pembelajaran siswa hanya duduk diam dan mendengarkan penjelasan dari guru.

Selain penggunaan pendekatan pembelajaran terdapat beberapa faktor yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran Tematik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan seperti kurangnya media serta sarana dan prasarana yang mendukung. Di samping itu, siswa juga mempunyai kendala yang berasal dari diri siswa seperti kurangnya semangat belajar dan perbedaan intelektual dari siswa.

Disini peneulis segera membuat alat peraga yang bernama media Skema Lucu (Skema Keluarga). Alat dan bahan yang harus dipersiapkan antara lain : kertas asturo, gunting, kertas sampul, kertas buffalo, sampul plastik mika, lem kertas, lem UHU, penggaris, sedotan, pensil warna, dan kertas karton.

Cara membuatnya adalah: Pertama, potong kertas asturo untuk menyesuaikan dengan ukuran kertas karton. Kedua, rekatkan kertas karton dan kertas asturo dengan lem UHU. Ketiga, potong kertas sampul dengan lebar 2 cm dan panjang menyesuaikan kertas asturo untuk membuat bingkai.

Keempat, tempel potongan kertas sampul pada tiap tepi kertas asturo. Kelima, buatlah gambar tiap anggota keluargasemenarik mungkin atau diambil dari internet kemudian potonglah. Keenam, gunting tepi setiap gambar dengan rapi. Ketujuh, warnai agar terlihat cantik.

Kemudian gambarlah daun pada kertas buffalo lalu gunting. Kedelapan, potong sedotan sepanjang 5 cm. Kesembilan, susunlah gambar dan sedotan menjadi seperti kerangka berikut: lem setiap tepi pada 3 sisi mika, lalu tempelkan dengan kertas buffalo dalam 1 ukuran, tempelkan pada bagian bawah setiap anggota keluarga. Agar gambar terlihat cantik, hiasi dengan dedaunan atau hiasan lainnya.

Dengan media pembelajaran peserta didik semakin termotivasi, senang dalam mengikuti pelajaran, penyampaian pelajaran semakin menarik dan bermakna. (ce3/aro)

Guru Kelas I SD Negeri Randusari, Kec. Doro, Kab. Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya