RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran merupakan hubungan timbal balik antara guru dengan siswa. Kegiatan pembelajaran akan berjalan baik apabila dalam prosesnya menggunakan metode yang tidak membuat siswa merasa bosan.
Metode pembelajaran yang tepat akan mengaktifkan siswa sehingga mereka lebih kreatif dalam mengikuti pembelajaran. Rasa bosan menjadi masalah yang dialami siswa selama ini.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat ini. PPKM bertujuan meminimalkan penularan Covid-19 sehingga pembelajaran dilakukan secara daring.
Rosyada (2007:111) menjelaskan bahwa konsep mengajar dan belajar yang ideal harus diimbangi dengan perubahan wordview guru yang sesuai dengan kecenderungan perubahan–perubahan.
Implementasi mengajar ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak aktif menjadi aktif, dan dari yang tidak kreatif menjadi kreatif.
Guru memberi dorongan kepada siswa dengan pemotivasian dan pembimbingan dari tidak bisa menjadi bisa.
Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh para siswa. Demikian juga dengan siswa SMP Negeri 1 Pegandon, Kabupaten Kendal yang sering mengeluh sulitnya mempelajari bahasa Inggris. Siswa kurang memahami makna kata saat mereka diminta untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis.
Hal ini dapat dipahami karena bahasa Inggris bukan merupakan bahasa ibu sehingga berpengaruh terhadap kurang memuaskannya hasil belajar siswa.
Guru memiliki peran penting dalam mengajarkan kepada siswanya cara menghasilkan bahasa dengan struktur yang benar. Salah satu struktur bahasa Inggris yang diajarkan di SMP adalah present tense. Tetapi dalam kenyataannya, dalam mengajarkan present tense tidak semudah yang dibayangkan. Guru harus mampu memilih metode yang tepat dalam pembelajarannya.
Salah satu metode yang digunakan guru adalah metode Examples Non Examples. Dengan penggunaan metode ini, diharapkan siswa akan tertarik dan lebih memahami tentang penggunaan present tense.
Metode Examples Non Examples adalah metode pembelajaran yang menggunakan contoh–contoh melalui kasus atau gambar yang relevan dengan kompetensi dasar (Suprijono, 2009: 125). Dalam pembelajaran dengan menggunakan metode ini, guru dapat menggunakan video tentang peristiwa/kegiatan yang biasa dilakukan.
Guru bisa juga meminta siswanya untuk mengamati secara langsung kegiatan yang biasa dilakukan oleh orang lain, atau bisa juga melalui gambar–gambar tentang kegiatan yang biasa dilakukan oleh orang lain.
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Examples Non Examples di SMP Negeri 1 Pegandon dilakukan dengan cara: 1) siswa mengamati video tentang beberapa kegiatan; 2) siswa menirukan ungkapan – ungkapan yang berhubungan dengan kegiatan yang biasa dilakukan; 3) siswa mengamati sebuah video tentang kegiatan yang sedang dilakukan sejumlah orang pada suatu tempat; 4) siswa menuliskan sebanyak mungkin kegiatan yang biasa dilakukan orang yang terdapat pada gambar; 5) siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya dengan merekam ke dalam video; 6) siswa dengan bimbingan dari guru bersama–sama menemukan struktur kalimat present tense; dan 7) siswa mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan guru melalui classroom dan atau zoom.
Hasil dari pembelajaran present tense dengan metode Examples Non Examples antara lain: 1) hasil pembelajaran meningkat karena siswa lebih dapat memahami penggunaan Present tense, yaitu menggunakan do and does (untuk kalimat negatif dan kalimat tanya) dan kata kerja pertama dengan penambahan “s/es” (untuk subjek orang ke tiga tunggal dalam kalimat positif); 2) siswa lebih tertarik dan antusias dalam mengerjakan tugasnya; dan 3) siswa lebih bersungguh–sungguh dalam mengerjakan tugasnya. (rs1/ton)
Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Pegandon, Kabupaten Kendal