RADARSEMARANG.COM, Survei UNICEF pada Juni 2020, dari 34 provinsi di Indonesia dengan 4.016 responden rentang usia antara 14 sampai 24 tahun, terdapat beberapa persoalan yang dialami saat kegiatan pembelajaran dilakukan dari rumah. Di antaranya, siswa merasa bosan belajar dari rumah, kurangnya bimbingan guru. Sementara itu terdapat siswa yang ingin segera kembali ke sekolah dengan berbagai alasan. Salah satunya senang metode belajar tatap muka.
Sedangkan terdapat sebagian siswa yang mengaku belum ingin kembali ke sekolah karena khawatir terpapar Covid-19. Meskipun banyak responden yang ingin segera kembali sekolah dan melakukan pembelajaran tatap muka, namun pembelajaran tatap muka sebaiknya dimulai setelah kasus Covid-19 menurun. Sehingga membuat kualitas pendidikan menurun. Salah satunya yaitu penurunan minat belajar siswa di saat melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh.
Minat belajar siswa saat melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh bukan tidak mungkin mengalami penurunan, seperti yang dialami di SDN Ngablak 1 Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang tahun ajaran 2021/2022. Hal tersebut terjadi karena adanya beberapa faktor yang menghambat kegiatan pembelajaran jarak jauh. Salah satunya kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru terlalu monoton hanya menampilkan video melalui YouTube kemudian membagi tugas dalam lembar kerja siswa yang sudah dibagikan sebelumnya.
Sehingga minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh menurun. Minat belajar merupakan suatu dorongan dalam diri siswa atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif yang menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan dan lama kelamaan akan mendatangkan kepuasan dalam diri siswa (Susanto, 2013).
Sehingga dari permasalahan tersebut, dilakukan penelitian tindakan kelas di SDN Ngablak 1 untuk meningkatkan minat belajar siswa di masa pandemi seperti sekarang ini.
Guru harus berusaha membangkitkan minat siswa agar proses pembelajaran yang efektif tercipta saat kegiatan pembelajaran sehingga siswa mencapai suatu tujuan sebagai hasil dari belajarnya. Kegiatan pembelajaran dan hasil belajar siswa ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang mempunyai kompetensi akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal.
Oleh karena itu peneliti menerapkan kegiatan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan salah satu pembelajaran yang bebasis IT yaitu dengan menerapkan live video webcasting pada saat proses pembelajaran dilakukan. Live video webcasting sama dengan video streaming yaitu kegiatan mentransfer data atau informasi dari satu pengguna ke pengguna lain yang dilakukan secara langsung melalui aplikasi tertentu yang sifatnya tidak perlu melakukan pengunduhan dan secara langsung akan ditampilkan baik berupa video, audio, grafik, web tours atau aplikasi real time lainnya.
Dalam menerapkan live video webcasting pada saat kegiatan pembelajaran siswa mau tidak mau mengikuti kegiatan pembelajaran karena tidak ada pengulangan kegiatan pembelajaran yang sudah disampaikan.
Setelah diterapkannya live video webcasting dalam setiap pembelajaran di SDN Ngablak 1 dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan walaupun terdapat kelebihan dan kekurangan di dalamnya.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran ini siswa seperti melakukan sekolah secara langsung walaupun dilaksanakan dari rumah masing-masing. Hal ini terlihat dari kehadiran siswa yang tidak pernah absen dalam melakukan live streaming, pengumpulan tugas yang tidak pernah terlambat dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. (pm1/lis)
Guru SDN Ngablak 1, Kec. Ngablak, Kabupaten Magelang