RADARSEMARANG.COM, LAGU selalu kita dengar setiap hari dengan mudah. Cukup tekan tombol “Youtube” dari gawai kita maka jutaan lagu bisa kita nikmati dengan mudah. Lagu-lagu berbahasa Inggris pun tersedia sangat banyak di sana. Jika kita sering mendengarkan lagu-lagu tersebut lama kelamaan telinga kita akan terbiasa dengan bahasa yang digunakan dalam lagu tersebut. Sehingga pembelajaran untuk meningkatkan pronunciation dengan media lagu sangatlah bisa dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran hybrid. Pembelajaran hybrid adalah pembelajaran yang tidak hanya mengandalkan pertemuan dengan dengan guru namun siswa bisa belajar secara mandiri dengan guideline yang sudah diberikan oleh guru.
Sambil mendengarkan lagu para siswa dapat dengan cepat dan tanpa mereka sadari telah mempelajari pronunciation (pengucapan kata-kata) dalam bahasa Inggris dengan baik dan benar. Brewser dkk (2002) menyatakan bahwa lagu mempunyai faedah yang luarbiasa baik dalam pengucapan bahasa Inggris Lagu akan membangkitkan ingatan akan kosakata para siswa. Siswa akan mengingat kembali kosakata dan pengucapannya yang sebelumnya mereka telah dengar dan bisa mengingatnya dalam waktu yang panjang. Media lagu sangatlah efektif dalam membangun kosakata dan pengucapan bahasa inggris siswa. Bahkan menurut Brewster dkk (2002:162) Lagu merupakan sumber belajar, sumber motivasi memupuk tingkah laku positif dan meningkatkan daya ingat.
Musik yang mengiringi lagu juga mempunyai manfaat yang luarbiasa Gordon Dryden & Dr Jeannette Vos (2000 : 303) mengungkapkan Charles Schmid-seorang perintis metode-metode pengajaran baru dari San Fransisco California-mendapati bahwa music pencipta suasana merupakan salah satu kunci utama untuk mencapai kecepatan belajar setidaknya lima kali lebih baik daripada sebelumnya.
Oleh karena keuntungan lagu di atas maka dalam pembelajaran jarak jauh di SMP Negeri 7 Salatiga, lagu adalah salah satu media yang digunakan oleh guru bahasa inggris dalam pembelajaran daringnya. Namun tidak semua lagu layak dijadikan sumber belajar. Para guru memilih menggunakan lagu yang sederhana dan sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Lagu yang dipilih pun harus memiliki pelafalan yang dapat didengar para siswa dengan mudah dan jelas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam pembelajaran bahasa inggris menggunakan media lagu. Pertama-tama persiapkan tujuan pembelajaran dengan jelas. Apa yang hendak dicapai siswa pada akhir pembelajaran haruslah diterangkan dengan jelas kepada para siswa. Kemudian berikan kosakata dan pengucapan yang jelas berkaitan dengan lagu yang akan digunakan sebagai media. Pemberian kosakata dan pengucapan ini bisa melalui WA grup sebelum hari pembelajaran. Selanjutnya, perdengarkan lagu pada saat video conference dengan freeconferencecall berlangsung agar siswa dapat memperhatikan sehingga memahami kosakata dan pelafalannya. Siswa akan merasa familiar dengan kosakata dari lagu karena sudah mendapatkannya di hari sebelummnya. Setelah menyimak lagu, guru meminta siswa untuk ikut bernyanyi.
Setelah siswa merasa familiar dan nyaman dengan lagu yang mereka dengar, guru dapat menggunakan lembar kerja siswa yang sebelumnya sudah disiapkan untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu memahami kosakata dan pelafalan dari media lagu tersebut. Dalam memilih lagu dan lembar kerja siswa, patut untuk diperhatikan tingkat kemampuan daya serap siswa dan tingkat kesulitan lagu. Lembar kerja siswa tersebut bisa berupa mengisi teks rumpang, menuliskan kata berdasarkan ucapan guru, maupun menjodohkan antara kata dan suara yang diperdengarkan kepada siswa. Lembar kerja tersebut hendaknya tidak hanya bisa digunakan siswa pada saat pembelajaran saja namun setelah pembelajaran selesai, siswa masih dapat mengakses materinya. Oleh karena itu sangat disarankan agar guru bisa membagikan softcopy dari materi syukur-syukur softcopy-nya berupa aplikasi apk yang bisa digunakan siswa dalam gawai mereka masing-masing.
Setelah melihat manfaat dari penggunaan lagu untuk pembelajaran kosakata dan pronunciation maka penulis yakin bahwa lagu bisa menjadi sumber belajar baik dengan bantuan guru maupun secara mandiri. Dalam hal ini penulis menyebutnya dengan pembelajaran Hybrid. Dan guru tidak hanya menggunakan lagu dengan apa adanya namun juga dituntut berkreativitas agar para siswa merasa nyaman dan senang belajar bahasa Inggris. (dd2/zal)
Guru SMPN 7 Salatiga