30 C
Semarang
Friday, 18 April 2025

Pembelajaran Lari Jarak Pendek dengan Permainan Lari Bola Keranjang

Oleh : Yeyen Rindi Atmaja S.Pd.Jas

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PENDIDIKAN jasmani merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan umum. Tujuannya adalah membantu siswa agar tumbuh dan berkembang secara baik dan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu menjadikan manusia Indonesia seutuhnya. Dengan pendidikan jasmani, siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat, dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia.

Atletik merupakan induk dari seluruh cabang olahraga. Karena semua cabang olahraga akan melibatkan aktivitas yang ada pada nomor atletik. Aktivitas lari, lompat, dan lempar (termasuk tolak) merupakan pola gerak dasar yang mewarnai sebagian besar cabang olahraga. Ketiga pola gerak dasar tersebut berasal dari cabang olahraga atletik (ME Winarno,dkk: 2009).

Salah satu materi Penjasorkes SD yang harus diajarkan adalah atletik. Ada beragam bentuk atletik. Terpenting, atletik dapat dijadikan sebagai dasar pembinaan cabang olahraga lainnya. Bahkan, ada yang menyebut atletik sebagai ”Ibu” dari semua cabang olahraga. Sebab, keterampilan dasar olahraga tercakup di dalamnya.

Lari jarak pendek merupakan aktivitas fisik yang dominan menggunakan otot tungkai dan lengan serta dilandaskan dengan pengetahuan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Lari jarak pendek termasuk pelajaran dalam pendidikan jasmani. Untuk itu, siswa diharapkan mampu melakukan teknik dasar lari jarak pendek. Banyak kendala yang terjadi dalam materi pembelajaran lari jarak pendek, di antaranya, kondisi lapangan yang tidak mendukung, jenuh karena gerakannya hanya berlari lurus dan berulang-ulang. Penerapan lari jarak pendek yang kurang baik bukan hanya karena motorik siswa yang kurang baik, tetapi terkadang kemampuan guru yang terbatas dalam menerapkannya layaknya orang dewasa.

Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran PJOK di SDN 2 Sojomerto, masih banyak kelemahan/masalah. Di antaranya siswa belum bisa menguasai teknik dasar dengan benar. Adanya kelemahan dalam proses pembelajaran, yaitu respon siswa terhadap materi pembelajaran dan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran masih rendah. Dapat disimpulkan, pencapaian dapat dipengaruhi berbagai aspek dan faktor-faktor dalam pembelajaran PJOK antara lain adalah jenis pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar lari jarak pendek.

Untuk mengatasi masalah itu, muncul gagasan dalam penyampaian materi lari jarak pendek menggunakan metode permainan bola keranjang. Cara Permainan dengan kompetisi secara beregu, 1) siswa dibagi menjadi dua baris berbanjar, banjar 1 dikasih nama regu A dan banjar 2 dikasih nama regu B. 2) Dari posisi siap, siswa mempratekkan permainannya secara satu persatu dari posisi start sampai selesai, yaitu siswa berlari membawa bola yang telah disiapkan satu persatu untuk dipindahkan dan dimasukkan kedalam keranjang dengan jarak 20 meter sampai bola yang disiapkan habis. 3) Ketika guru memberikan aba-aba “Bersedia”, “Siaap”, “Ya” maka siswa langsung berlari secepat-cepatnya. 4) Cara mendapatkan poin yaitu setiap siswa dari regu A dan regu B berkompetisi untuk berlari secepat-cepatnya memindahkan bola. Yang pertama menyelesaikan adalah yang mendapat poin. 5) Regu pemenang adalah regu yang mendapatkan poin terbanyak.
Dari hasil penyampaian pembelajaran lari jarak pendek menggunakan permainan lari bola keranjang menunjukkan adanya peningkatan dan mendapat respon positif dari siswa. Dengan demikian, pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa ke arah yang lebih baik. (ips1/ida)

Guru PJOK SDN 2 Sojomerto


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya