28.4 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Membiasakan Berbahasa Jawa Tingkatkan Motivasi Peserta Didik

Oleh : Titik Iriyani S.Pd SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, KEMAMPUAN berbahasa mencakup empat keterampilan pokok, yakni keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan. Berdasarkan aktivitas penggunaannya, keterampilan berbicara dan keterampilan menulis adalah kemampuan produktif, sedangkan keterampilan menyimak dan membaca merupakan kemampuan reseptif (Ellis, dkk 1989).

Pada hakikatnya, keempat keterampilan berbahasa itu sama-sama bersumber dari kemampuan kebahasaan (language competence) dan kemampuan komunikatif (communicative competence), (Syafi’ie,1993). Kedua kemampuan tersebut merupakan target pembelajaran bahasa di sekolah baik pada jenjang pendidikan dasar maupun pendidikan menengah.

Menurut pengamatan penulis dalam pembelajaran berbahasa Jawa kurang diminati peserta didik. Untuk itu, guru wajib mencari tahu “mengapa peserta didik sampai tidak menyukai pembelajaran bahasa Jawa?” Kalau ditelusuri, bahasa Jawa merupakan bahasa ibu atau bahasa yang digunakan setiap hari. Bahasa Jawa juga merupakan kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Sekarang banyak warga negara asing yang suka dengan kekayaan budaya Jawa ini, bahkan ada yang mempelajarinya dengan tekun. Karena itu, sebagai bangsa Indonesia wajib bertanya dalam hati. “Mengapa kita sebagai warga negara Indonesia, kok malah tidak mau mempelajari bahasa Jawa dengan tekun?”
Setelah penulis amati, terhadap masyarakat sekitar, banyak anak yang di rumah menggunakan bahasa Indonesia. Apakah ini yang menyebabkan minat peserta didik kurang dalam menggunakan bahasa Jawa karena tidak paham artinya, sehingga peserta didik lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia yang lebih mudah untuk mengungkapkan.
Untuk itu, penulis mengajak peran serta orang tua untuk ikut berperan membudayakan bahasa Jawa di rumah. Karena dalam bahasa Jawa terselip tata krama, unggah-ungguh, dan sopan santun. Mungkin saat ini sudah dirasakan unggah-ungguh peserta didik yang di rumah saat menggunakan bahasa Indonesia. Biasanya kurang tata krama serta sopan santunnya kurang dibandingkan dengan unggah-ungguh peserta didik yang di rumah menggunakan bahasa Jawa. Untuk itu, marilah ubah cara hidup kita sedikit demi sedikit agar peserta didik mulai menyukai budaya berbahasa Jawa.

Bagaimana caranya, pertama, dengan cara memanggil atau menanyai menggunakan bahasa Jawa. Lama kelamaan, peserta didik akan tahu dan mulai menyukai bahasa Jawa, sehingga penulis akan lebih mudah menggiring peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jawa. Kedua, menggunakan media gambar berseri yang berwarna sesuai dengan usia peserta didik, dengan tujuan agar peserta didik mampu bercerita dengan runtut menggunakan bahasa Jawa yang baik yang benar.

Media merupakan perantara dalam kegiatan pembelajaran, menurut Djamaroh dan Zain (1996) bahwa media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan peserta didik. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih mudah mengutarakan maksud atau gagasan mereka mengenai materi melalui media. Dengan menggunakan media gambar berseri, tujuan pembelajaran lebih mudah tercapai. (ips1/ida)

Guru SDN 01 Pait, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya