RADARSEMARANG.COM, Pada saat pembelajaran online (daring), optimalisasi dalam komunikasi jarak jauh tidak terlepas dengan penggunaan handphone, tablet, atau laptop serta koneksi internet yang dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran. Hal ini menjadi tantangan untuk guru agar tetap dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, menarik dan aktif dan tetap dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Pemanfaatan media digital sebagai pembelajaran sudah mengalami pengembangan yang signifikan. Hadirnya media digital ini memberikan beragam inovasi pendidikan, di mana pembelajaran kovensional yang kaku dan monoton akan digantikan dengan pembelajaran mengunakan media digital yang dianggap lebih praktis, fleksibel, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Salah satu media yang bisa digunakan adalah Augmented Reality atau AR. Augmented Reality (AR) atau dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi Realitas Tambahan adalah sebuah teknik yang menggabungkan benda maya dua dimensi maupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkup nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda – benda maya tersebut dalam waktu nyata (Pamoedji, Maryuni, & Sanjaya, 2017). Jadi pada intinya Augmented Reality atau AR adalah teknologi yang mampu menyisipkan informasi ke dalam dunia maya dan menampilkannya ke dunia nyata dengan bantuan seperti webcam komputer, kamera, bahkan kacamata khusus.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam semesta berdasarkan observasi yang dapat dikatakan sebagai proses pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan, pemaham konsep dan sikap ilmiah. Tujuan pembelajaran IPA sangat diperlukan karena dapat membuat peserta didik lebih memahami tentang alam semesta, peristiwa yang terjadi di alam, dan yang terjadi dimasa yang akan datang, sehingga dapat mengatasi dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu materi semester dua di kelas VII adalah tentang Tata Surya. Peserta didik kelas VII A SMPN 10 Semarang masih menganggap materi Tata Surya sebagai mata pelajaran yang sulit, karena tidak tampak nyata. Dengan materi Tata Surya peserta didik dapat mengetahui kejadian-kejadian yang ada di tata surya serta benda-benda langit yang ada di tata surya yang sudah memiliki jalan untuk beredar, bahkan masing-masing jalan tersebut memiliki jarak yang berbeda dan tujuan yang berbeda pula.
Pemanfaatan alat peraga berbasis teknologi augmented reality sangat bermanfaat dalam meningkatkan proses belajar mengajar karena teknologi augmented reality memiliki aspek-aspek hiburan yang dapat menggugah minat peserta didik untuk memahami secara kongkret materi yang disampaikan melalui representasi visual tiga dimensi dengan melibatkan interaksi user dalam frame augmented reality, terutama pada materi Tata Surya.
Maka perlu kiranya dilakukan penerapan Media Augmented Reality (AR) berbasis android yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA konsep Tata Surya pada peserta didik kelas VII A SMP Negeri 10 Semarang semester dua. Dengan menggunakan Media Augmented Reality (AR) berbasis android, peserta didik termotivasi untuk belajar dalam kegiatan pembelajaran Tata Surya yang sudah memenuhi target yang diharapkan. Setelah pembelajaran Tata Surya dengan Media Augmented Reality (AR) berbasis android selesai, diperoleh data hasil belajar sebesar 36% dan menjadi sebesar 82%, yang menunjukkan bahwa dengan penggunaan Media Augmented Reality (AR) berbasis android, peserta didik kelas VII A SMP Negeri 10 Semarang semakin termotivasi dalam melakukan kegiatan pembelajaran IPA. Sehingga Penggunaan Media Augmented Reality (AR) berbasis android pada materi Tata Surya dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik dalam kegiatan pembelajaran IPA. (ips1/ton)
Guru IPA SMPN 10 Semarang