RADARSEMARANG.COM, Tahun ini memasuki tahun ke-2 pandemi covid 19 masih bercokol di bumi kita. Kegiatan belajar masih menggunakan pembelajaran daring. Pembelajaran di SMP Negeri 2 Salatiga menggunakan Prakasita, dan komunikasi dengan peserta didik melalui WA lewat group. Banyak peserta didik mengaku boring dengan kegiatan belajar daring ini karena hanya belajar dari rumah saja.
Pembelajaran IPS diberikan melalui video pembelajaran, dan penugasan. Banyak orang tua siswa yang merasa keberatan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dari rumah karena peserta didik harus menggunakan piranti handphone, tablet, atau laptop. Yang menjadi masalah bagi orang tua umumnya dalam menyediakan kuota, walau sebagian mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Salatiga dan BOS. Kadang guru juga melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui zoom yang mungkin menyedot lebih banyak kuota peserta didik.
Agar pembelajaran khusunya mapel IPS tetap menarik di tengah pandemi guru harus mencari cara dan berinovasi. Video pembelajaran menjadi alternatif karena peserta didik menjadi lebih tertarik dalam mencermati materi pembelajaran sehingga pengetahuan yang diberikan lebih mudah diterima dan mengena dengan sasaran yang sesuai dengan yang diharapkan dalam tujuan pembelajaran.
Media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran, baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran (Cheppy Riyana, 2007). Video pembelajaran menjadi alternatif yang tepat khususnya materi ASEAN untuk SMP kelas 8 semester gasal.Video pembelajaran menjadi pilihan banyak guru IPS karena memiliki kelebihan di antaranya: 1) memberi kemudahan dalam pelaksanaan pembelajaran karena pembelajaran jadi lebih mudah diterima oleh peserta didik, 2) mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, 3) lebih realistis, 4) bisa dilihat berulang-ulang, 5) dapat meningkatkan motivasi belajar, 6) dapat menanamkan sikak yang baik. Materi pelajaran pun dapat disesuaikan dengan rencana pembelajaran guru.
Dengan video pembelajaran dalam pembelajaran daring ada lebih mendekatkan jarak guru dengan peserta didik, guru dapat memberikan materi yang menarik minat belajar peserta didik. Sedangkan untuk penilaian bisa menggunakan quiz, Penilaian harian melalui google form, sehingga memudahkan guru melihat sampai di mana keberhasilan peserta didik dari hasil yang diperoleh.Sebagian besar bernilai maksimal walaupun ada sebagian kecil siswa yang masih di bawah KKM karena kurang memahami bahkan mungkin tidak membuka materi di video pembelajaran yang dishare oleh guru. Akan tetapi video pembelajaran juga memiliki kelemahan antara lain: 1) komunikasi hanya bersifat satu arah, 2) kurang mampu menampilkan detail objek secara sempurna, 3) memerlukan peralatan komplek, 4) memerlukan kuota yang banyak untuk membukanya.
Apakah pembelajaran daring dengan video pembelajaran ini efektif? Tentu saja, sangat efektif meskipun butuh biaya dalam bentuk kuota. Tentu saja segala sesuatu pasti membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga. Tetapi video pembelajaran dapat menyajikan kegiatan pembelajaran yang menarik. Protes tentu saja ada dari masyarakat terutama orang tua dengan alasan boros kuota, tetapi orang tua harus tahu makna peribahasa Jawa yang berbunyi “jer basuki mawa beya” karena di era sekarang semua hal pasti membutuhkan pengorbanan. Orang tua wajib mencukupi kebutuhan putra-putrinya terutama kuota agar pembelajaran daring tetap berjalan lancar.
Bagi guru meskipun biaya, tenaga dan waktu yang dibutuhkan lumayan banyak namun hal ini bukanlah suatu halangan untuk terus berinovasi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Guru akan merasa puas apabila pembelajaran berhasil baik, dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang sebagian besar bernilai maksimal, dan harus terus memotivasi peserta didiknya untuk giat belajar demi masa depannya kelak agar menjadi oran yang sukses dalam hidup dan penghidupannya kelak. (dd1/ton)
Guru IPS SMP N 2 Salatiga