28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Metode Role Play Tingkatkan Antusiasme Siswa Belajar Bahasa Inggris

Oleh : Anna Sugiyanti S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PELAJARAN bahasa Inggris bagi sebagian siswa di SMPN 2 Mranggen, Kabupaten Demak, menjadi hal yang sangat sulit. Mereka beranggapan bahwa bahasa Inggris itu pelajaran yang mengasah otak. Selain itu, tidak terbiasa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Perlu adanya penggunaan metode pembelajaran yang variatif guna merangsang minat siswa untuk belajar berbahasa Inggris. Salah satu metode yang digunakan adalah metode role play.

Role play menurut Hamdani (2011) adalah salah satu usaha siswa dalam menguasai bahan pengajaran dengan bentuk pengembangan imajinasi dan penghayatan. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang.
Sejalan dengan hal tersebut, Mulyatiningsih (2011:236) mengungkapkan, role play atau bermain peran dalam penerapannya dilakukan dengan cara mengajak siswa untuk menirukan aktivitas di luar atau mendramatisasikan situasi, ide, maupun suatu karakter tertentu.

Metode role play dapat diterapkan di kelas IX semester 1 dengan materi teks naratif. Biasanya berbentuk cerita. Cerita yang dipilih dapat berupa legenda atau dongeng. Cerita yang dipilih adalah yang familiar dengan siswa. Dengan menggunakan metode ini, diharapkan siswa mampu bermain peran dengan menggunakan bahasa Inggris. Melalui metode ini, siswa dengan mudah menangkap materi yang diajarkan sehingga mencapai KKM yang diharapkan. KKM bahasa Inggris di SMPN 2 Mranggen yaitu 65.

Manfaat role play pada teks naratif bagi siswa adalah mampu memerankan sebuah cerita. Dalam hal ini, teks naratif adalah sebuah teks yang hanya untuk menghibur pembaca. Penulis berasumsi bagaimana jika teks tersebut dalam pelaksaannya menggunakan metode role play ini dapat mengasah kemampuan berbicara bahasa Inggris pada siswa. Dalam pelajaran bahasa Inggris diperlukan banyak kosa kata yang harus dikuasai oleh siswa. Dengan kemampuan kosa kata yang banyak, maka mereka tidak akan kesulitan dalam bermain peran. Contohnya, cerita tentang Timun Emas. Dalam cerita ini, ada tiga tokoh. Tokoh yang pertama adalah mbok rondo, tokoh kedua adalah raksasa, dan tokoh ketiga adalah timun emas.

Metode role play ini kami cobakan pada siswa kami kelas IX. Dalam pelaksanaannya, siswa dibentuk kelompok kecil yang beranggotakan masing-masing kelompok tiga orang. Tiap kelompok disajikan sebuah teks naratif untuk dipelajari. Siswa berdiskusi dan latihan secara individu dalam kelompok sesuai naskah yang diterima. Kelompok yang sudah siap dapat menyajikan bermain peran di depan kelas dengan percaya diri. Guru dan siswa yang lain memberikan penilaian dan tanggapan berdasarkan penampilan kelompok. Setelah kegiatan bermain peran selesai, guru kembali mengadakan evaluasi atau tes untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan metode role play yang telah dilaksanakan.

Melalui metode role play, antusiasme siswa untuk belajar bahasa Inggris dapat meningkat. Ketertarikan pada pelajaran bahasa Inggris dapat ditunjukkan dengan hasil yang baik. Metode ini sangat tepat bila diterapkan di teks naratif karena teks ini perlu pemahaman yang detail. Mereka harus mampu memerankan tokoh yang ada di dalam cerita tersebut. Maka, dengan metode role play ini dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris bagi siswa kelas IX. (rs1/ida)

Guru SMPN 2 Mranggen, Kabupaten Demak


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya