RADARSEMARANG.COM, LITERASI Sains merupakan kunci sukses dalam menghadapi pesatnya perkembangan teknologi atau tantangan di era digital. Yang menjadi kendala adalah kemampuan literasi sains siswa Indonesia masih berada di bawah skor rata-rata Internasional. Ini terjadi lantaran pembelajaran lebih bersifat hafalan dan teoritis daripada keterampilan proses.
Guru juga merasa lebih nyaman menggunakan bahan ajar konvensional sehingga penggunaan bahan ajar digital kurang maksimal. Dampaknya, minat baca siswa rendah. Pun, pemanfaatan smartphone juga dinilai kurang tepat pada siswa. Apalagi, keterbatasan guru dalam menguasai teknologi digital (IT) juga masih terjkadi.
Untuk membedah problem tersebut, penulis sempat melakukan penelitian. Penelitian yang penulis lakukan diperlukan untuk mengetahui kelayakan penggunaan bahan ajar digital berbasis micrososft sway. Penelitian yang memakai teknik pengumpulan data dengan model wawancara, angket, tes, dan dokumentasi ini menghasilkan temuan temuan signifikan.
Dalam penelitian yang penulis lakukan menunjukkan, bahwa bahan ajar digital berbasis microsoft sway yang disajikan dalam bentuk tautan (link) memberikan pelajaran penting. Penelitian fokus pada materi IPA SD khususnya kelas 4 semester 2 dengan topik air di SD Negeri Bolo, Demak.
Dengan rincian, terdiri atas 6 sub topik. Setiap sub topik dijadikan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada domain literasi sains. Yaitu, domain konteks, kompetensi sains, pengetahuan sains dan sikap terhadap sains.
Domain inilah yang harus dimiliki oleh generasi era digital sebagai bekal dalam menghadapi perkembagnan teknologi yang sangat pesat sekarang ini. Microsoft sway adalah multikonten. Yakni, berupa teks, gambar, animasi ,video, grafik, dan konten-konten lainnya. Cerita animasi yang disajikan mengandung pesan moral dari nilai-nilai karakter inti. Seperti, sifat jujur, peduli, cerdas, dan tangguh.
Video pembelajaran sangat memudahkan bagi siswa untuk memahmai dan mengingat materi pembelajaran. Video praktikum berupa percobaan-percobaan yang berhubungan sains. Bahan ajar ini disertai buku pendamping, berupa panduan penggunaan bahan ajar untuk guru SD/MI.
Didalamnya berisi langkah-langkah pembuatan bahan ajar menggunakan microsoft sway dan penerapan dalam kegiatan pembelajaran. Bahan ajar sains ini valid berdasarkan uji ahli, efektif untuk meningkatkan literasi sains.
Aplikasi sway merupakan sarana presentasi yang dibuat secara online dan diputar secara online pada laman sway.com. Hasil presentasi dapat langsung dibagikan kepada penerima menggunakan tautan (link) yang telah dibagikan, tanpa penerima harus memiliki akun. Di dalam laman sway.com telah tersedia berbagai template design presentasi yang dapat dipilih oleh pembuat sway.
Produk pengembangan bahan ajar digital berbasis microsoft sway dan pedoman penggunaan bahan ajar digital berbasis microsoft sway dapat digunakan semaksimal mungkin. Dengan demikian, pemahaman siswa akan lebih bermakna jika pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Diantaranya, melalui kerja ilmiah, dan diajak merefleksikan amanah dari cerita animasi yang mereka baca. Oleh karena itu, diharapkan siswa dapat mengetahui aplikasi konsep sains dalam kehidupan sehari-hari. Mereka akan terbiasa merefleksikan apa yang telah ia pelajari.
Meski demikian, penelitian ini belum mengukur literasi membaca maupun keterampilan membaca siswa. Karena itu, diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengukur literasi membaca maupun keterampilan membaca siswa. Yang pasti, di dalam aplikasi microsft sway memuat tujuan pembelajaran, materi, gambar, animasi cerita animasi dan video pembelajaran sebagai pendukung materi.
Adapun, maksud pembelajaran sudah jelas. Yaitu, agar siswa mengetahui tujuan dari pembelajaran yang akan dipelajari pada hari itu. Terkait materi misalnya. Maka, materi akan dijelaskan secara rinci yang didukung dengan gambar yang berfungsi sebagai pendukung materi.
Selain pembelajaran tambah menarik juga kemampuan kognitif siswa semakin meningkat. Video pembelajaran berupa praktikum juga bisa meningkatkan kemampuan keterampilan siswa. Sedangkan, cerita animasi bisa meningkatkan karakter atau sikap positif pada siswa dalam kehidupansehari-hari.
Setelah semua materi tersampaikan, maka pada akhir pembelajaran akan diberi lembar kegiatan yang harus disi oleh siswa secara kelompok, utamnanya setelah melakukan percobaan atau praktikum serta lembar evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. (*/zal)
Guru SDN Bolo, Demak