RADARSEMARANG.COM, Scoot Fahlman adalah seorang ilmuwan komputer di Carnigie Mellon.yang memperkenalkan “emoticon” pertama berupa senyuman pada 19 September 1982. Kehadiran emoticon seakan mengisi ruang kosong di media sosial dan aplikasi pesan instan. Emoticon seakan bisa mewakili ekspresi dan emosi penulis pesan.
Sedangkan kata lain dari emoticon adalah Emoji (eh-moh – jih) adalah istilah bahasa Jepang untuk karakter gambar yang digunakan dan pesan elektronik Jepang. Dan dari sini lah emoji atau emoticon berkembang walaupun diawali dengan kultur Jepang. Setelah emoji dimasukkan ke Unicode, yang memungkinkan emoji digunakan di luar Jepang, memungkinkan akses ke simbol tanpa memerlukan operator Jepang.
Emoticon atau emoji sekarang merambah ke dunia pendidikan. Saat ini kita bisa melihat bagaimana anak-anak Indonesia sedang mengalami perubahan gaya hidup karena adanya dampak global. Mereka dihadapkan pada era digital. Terlebih lagi di musim pandemi covid-19 yang semuanya serba online. Ketika semua pembelajaran serba online, guru dan murid tidak langsung bertatap muka dan berinteraksi di ruang yang sama. Ada sesuatu yang hilang yaitu ikatan hubungan emosional yang tidak akan bisa atau mungkin tergantikan oleh komunikasi secara virtual.
Penggunaan aplikasi seperti zomm, google meet, google classroom mungkin bisa dilaksanakan, hanya untuk mengobati rindu kebersamaan saja. Fungsi emoticon dalam pembelajarn daring seperti keadaan saat ini adalah bisa memotivasi siswa dalm mengerjakan tugas dan mengikuti daring pada chatting di whatsapp atau google classroom selalu saya sertakan. Hasilnya luar biasa, respon positif dari siswa yang semula belum mengerjakan dan belum mengumpulkan. Mereka berbondong – bondong mengirimkan tugas tugas tagihannya.
Emoticon atau emoji dalam pembelajaran bahasa Inggris kelas VIII digunakan untuk mempelajari kata sifat atau adjective. Dengan gambar beberapa emoticon, siswa bisa menyebutkan dan menjawab karakter atau kata sifat dengan benar. Happy dengan emoticon tersenyum, l augh dengan gambar emoticon tertawa, shy dengan gambar emoticon malu, sad dengan gambar emoticon sedih, surprised dengan gambar emoticon terkejut dan sebaliknya (emoticon dulu baru menyebutkan kata sifat atau adjectifnya dan seterusnya). Dan masih banyak lagi.
Sebelum siswa bisa menyebutkan, saya menanyakan kabar mereka dan harus dijawab dengan karakter emoji. Para siswa menjawab dengan emoji yang berbeda.Ada yang mengirim gambar emoji marah, senang, malas, dan tertawa. Namun sebagian besar siswa mengirim emoji smily.
Saya membuat tugas untuk para siswa yaitu soal matching atau.mencocokkan antara gambar emoji dengan penjelasannya. Bagian A berupa gambar emoji, bagian B berupa penjelasan dalam bahasa Inggris. Saya minta para siswa mencocokkan dengan cara menarik garis. Para siswa bisa melakukan dengan baik.
Dunia emoji ternyata sudah sangat familiar dengan para siswa. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak sudah masuk dunia digital. Mereka sangat memahami kemajuan tehnologi saat ini. Semua siswa sangat menikmatinya. (ips1/ton)
Guru SMP N 1 Tersono, Kab. Batang