25.1 C
Semarang
Saturday, 21 June 2025

Peningkatan Karakter Santun Berbantuan Vimot dan WA Group

Oleh: Siti Nurdjanah

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, KEBIJAKAN Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berdampak luas. Guru dan siswa sama–sama perlu belajar menguasai teknik operasional perangkat digital. Sementara orang tua pun disibukkan dengan pendampingan dan pemenuhan fasilitas perangkat belajar putra-putrinya. PJJ mampu menggugah kesadaran bahwa pendidikan menjadi tanggungjawab keluarga dan sekolah secara terpadu.

Dalam pengamatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia kondisi PJJ sangat memberatkan peserta didik. Dengan alasan PJJ ada kecenderungan guru banyak memberikan tugas. Akibatnya siswa jenuh, bosan dan akhirnya apatis untuk penyelesaian tugas-tugas tersebut. Hal ini perlu dibenahi agar siswa enjoy belajar dan tidak terbebani oleh tugas tugas yang diberikan guru.

Selain itu materi karakter banyak disorot karena dianggap tidak bisa disampaikan maksimal. Hal ini menjadi keprihatinan banyak pihak terkait perkembangan karakter siswa di masa mendatang.Pada pembelajaran tatap muka materi karakter disampaikan langsung dengan memberi contoh dan keteladanan. Karena PJJ, maka materi karakter disampaikan secara tidak langsung.Dengan demikian dibutuhkan media penyalur materi karakter kepada peserta didik. Penulis tertarik untuk memanfaatkan Video Motivasi (Vimot) dan Wa Group sebagai alat bantu menyampaikan materi karakter kepada peserta didik.

Vimot adalah video yang memuat nilai-nilai luhur bersifat memotivasi seseorang agar berkeribadian baik. Keunggulan vimot adalah bisa digunakan dalam semua aspek baik kognitif, afektif dan psikomotor. Dari segi kognitif video mampu meningkatkan pemahaman terhadap suatu konsep. Sementara dari sisi afektif vimot mampu memberi pengaruh audien untuk memiliki kepribadian mulia. Sedangkan dari aspek psikomotor video mampu menjelaskan prosedur kerja atau proses secara detail.
Vimot pembangun karakter di SMPN 40 Semarang menggunakan video youtube Merry Riana. Sedangkan KD yang dipelajari: Dinamika Pelaksanaan Pancasila Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa.Subyek pembelajaran adalah kelas IX-A smt 1 tahun 2020/2021, yang terdiri dari 15 orang laki–laki dan 17 orang perempuan.Vimot disajikan dalam forum GCR.Diawali salam pembuka, dirangkai dengan penjelasan langkah pembelajaran, selanjutnya dilampirkan vimot untuk disaksikan peserta didik. Isi vimot disesuaikan dengan karakter yang diajarkan dan ceritanya cocok bagi remaja.

Wa Group adalah aplikasi pengiriman pesan yang digunakan dalam berkomunikasi berbasis internet. Kelebihan yang dimiliki wa adalah praktis pemakaiannya,murah harganya,dengan kemampuan mengirim pesan tidak berbatas jumlah karakternya. Selain mengirim pesan, wa bisa juga untuk mengirim file, foto, dan telpon.
Penelitian di kelas IX-A SMPN 40 Semarang ini memadukan Vimot dan Wa Grup kelas sebagai sarana meningkatkan karakter santun siswa.Metode yang digunakan adalah observasi, studi dokumenter, catatan anekdot siswa dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif prosentase dan diinterprestasikan dengan tabel konversi yang disiapkan di awal penelitian.

Penelitian dilaksanakan bulan September, Oktober, November 2020. Selama periode tersebut, pembelajaran dilaksanakan menggunakan vimot dan wa group. Observasi dan pengukuran dilakukan pada aspek: frekuensi penggunaan kata non santun, ketuntasan belajar dan kualitas pembelajaran. Pada aspek frekuensi penggunaan kata non santun ditemukan berturut turut 33 kata pada pra siklus, 23 kata pada siklus I dan 7 kata pada siklus II.Ini berarti ada penurunan penggunaan kata non santun di tiap siklus. Selanjutnya untuk aspek ketuntasan belajar klasikal meningkat prosentasenya dari 18,75 % pra siklus, 25% siklus I, dan 87,25% siklus II .

Di samping itu aspek kualitas pembelajaran meningkat dari skor 65 kriteria baik pada pra siklus, skor 75 kriteria baik siklus I dan di siklus II skor 88 dengan kategori sangat baik. (ips1/zal)

Guru SMPN 40 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya