RADARSEMARANG.COM,Pembelajaran daring atau online lewat internet dapat mempersingkat waktu dan jarak. Dengan begitu pertemuan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Begitu pula dengan mengirimkan tugas dan jawaban, siswa dapat langsung melihat begitu tugas dikirimkan. Tugas dapat berupa tulisan, foto, bahkan video.
Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan dalam pembelajaran daring berbanding terbalik dengan apa yang harus dilakukan guru dalam memonitor kegiatan yang berlangsung. Memang mudah guru mengajak siswanya berkomunikasi lewat zoom, whatsapp, google meet dan lain-lain. Tapi kenyataan di lapangan tidak semudah itu, sebab banyak kendala di antaranya faktor alat komunikasi yang digunakan atau handphone, jaringan internet, dan kuota internet.
Pada awal-awal pandemi Covid-19, para siswa antusias. Akhirnya mereka terbiasa bebas sehingga sulit dihubungi. Ada yang asyik main game, main sepeda, pergi dan lainnya. Padahal pembelajaran dasar para peserta didik masih sangat perlu bimbingan. Dalam arti persentase pertemuan lebih banyak dibanding dengan penugasan. Pada saat penugasan ke siswa menggunakan media video atau tayangan bergerak, siswa lebih mudah memahaminya.
Jika pembelajaran tatap muka, power point dapat langsung menggunakan proyektor dan tidak bermasalah. Begitu siswa membaca slide tidak begitu paham, dapat dijelaskan secara langsung. Berbeda halnya jika pembelajaran daring, siswa tidak berhadapan langsung dengan guru. Jika memerlukan penjelasan tambahan mereka kebingungan. Untuk itu, penulis mencoda menggabungkan power point dengan ditambahi narasi suara.
Pada saat ini yang dibutuhkan oleh siswa adalah materi yang mudah dicerna dan sederhana. Untuk itu, penulis mencoba menggunakan power point untuk mengajar dengan narasi atau komentar dari guru untuk menambah pemahaman para siswa. Disebut dengan narasi plus power point (Narsipo). Power point adalah media presentasi yang sangat familiar di kalangan pengajar, karena sangat mudah membuatnya. Kelebihan power point, di antaranya 1) Pembuatan slide presentasi yang mudah. 2) Terdapat fitur export dokumen ke pdf. 3) Dilengkapi beragam alat bantu yang lengkap. 4) Tersedia fitur kolaborasi. 5) Mempunyai fitur authoring yang canggih. 6) Terdapat fitur cloud service Microsoft. 7) Terdapat template yang beragam. Dari data di atas jelas kalau menggunakan power point mudah membuat slide-nya disesuaikan dengan keadaan, sehingga sangat sesuai dengan pembelajaran IPA (https://masdzikry.com/kelebihan-dan-kekurangan-microsoft-power-point/#:~:text=Kelebihan%20power%20point%20yang%20pertama,pekerjaan%20anda%20ketika%20melakukan%20presentasi).
Tetapi slide yang dibuat hanya berupa gambar artinya perlu narasi atau pengantar dalam bentuk suara yang menunjang pembelajaran lebih mudah dicerna oleh para siswa. Seperti pembelajaran secara langsung walaupun menggunakan program tambahan. Program-program tambahan tersebut dapat dengan mudah diunduh dari internet seperti Bandicam dan lain-lain.
Pembelajaran dengan cara ini sudah diterapkan di SMPN 1 Salatiga dan mendapat apresiasi yang bagus dari para siswa yang terbukti dengan meningkatnya hasil pembelajaran IPA. Jika media Narsipo tersebut sudah jadi, dapat diunggah di Youtube sehingga memudahkan para siswa mencari pembelajaran yang kita suguhkan.
Narsipo dapat dibuat dengan langkah-langkah sederhana, yaitu 1) membuat slide, dan 2) menggabungkanya ke dalam program Bandicam sekaligus mengisi suara secara langsung. Sedangkan untuk mengisi suara, dapat menggunakan peralatan microphone kecil dari handphone. Kekurangan menggunakan program ini adalah durasi waktu yang dibatasi maksimal 10 menit. Meski tetap dapat mengatasinya dengan cara video dipotong-potong, jika menginginkan durasi lebih lama. (ss1/ida)
Guru SMP Negeri 1 Salatiga
