31 C
Semarang
Wednesday, 16 April 2025

Estafet Writing Tingkatkan Kemampuan Menulis Syair Tembang Macapat

Oleh : Endah Dianawati, S.S., M.M

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Dalam mata pelajaran bahasa Jawa terdapat kompetensi dasar menulis sastra yaitu macapat. Macapat disebut sebagai puisi bertembang karena pembacaannya dengan ditembangkan. Karena pembacaan harus dengan cara ditembangkan inilah, lantas disebut tembang macapat (Karsono Jakarta 2001).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata macapat adalah bentuk puisi Jawa tradisional, setiap baitnya mempunyai baris kalimat (gatra) tertentu. Setiap gatra mempunyai jumlah suku kata (guru wilangan) tertentu dan berakhir pada bunyi sajak akhir (guru lagu) tertentu. Jadi bisa dikatakan macapat hampir sama dengan puisi hanya saja tidak bersifat bebas tetapi memiliki aturan resmi yang mengikat.

Kompetensi menulis syair tembang macapat ini dianggap belum optimal disebabkan rendahnya motivasi dan minat dalam kegiatan menulis syair tembang macapat. Juga kurangnya latihan menulis yang menyebabkan siswa merasa terbebani apabila mendapat tugas menulis syair tembang macapat. Hambatan yang lain, siswa lebih senang menulis karya ilmiah dibanding menulis syair tembang.

Siswa selalu beranggapan menulis syair tembang macapat hanya konsumsinya anak yang berbakat. Sedangkan yang merasa tidak berbakat, dianggap beban berat. Baik dari segi bahasa maupun penafsirannya. Selain itu, rendahnya kompetensi ini karena merasa tidak mempunyai inspirasi, menganggap terlalu sulit dan tidak bermanfaat.

Guru lebih menekankan tentang sastra tetapi kurang memperhatikan kemampuan siswa dalam mengapresiasi dan mengekspresikan karya sastra. Oleh sebab itu diharapkan sebisa mungkin metode pembelajaran yang digunakan dapat memicu siswa memiliki keyakinan dirinya dapat belajar dan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki. Keyakinan akan potensi diri itulah yang akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Diperlukan teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menulis dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis syair tembang macapat sehingga meningkatkan prestasi dan hasil belajar siswa.

Penggunaan metode estafet writing dalam pembelajaran menulis syair tembang macapat diharapkan dapat mempermudah peserta didik dalam menuangkan imajinasi dalam bentuk syair tembang macapat secara tertulis. Menurut Cahyono (2011:51) penerapan metode menulis berantai akan lebih efektif untuk pembelajaran menulis sastra karena peserta didik akan lebih termotivasi dengan belajar secara kelompok dibanding belajar secara individu.

Metode estafet writing temasuk salah satu metode active learning atau learning by doing yang bertujuan agar peserta didik mengasosiasikan belajar sebagai sebuah kegiatan yang menyenangkan (Syatanah dalam Mardiansyah, 2013: 42-42)

Penerapan estafet writing merupakan salah satu sarana membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Dengan penerapan metode yang tepat, memungkinkan proses pembelajaran tidak hanya berjalan satu arah atau didominasi oleh guru dengan metode ceramah. Biasanya yang menjadi penyebab siswa kesulitan dalam menulis adalah susah membuat tulisan secara runtut dan mudah kehabisan topik.

Pembelajaran yang diterapkan oleh guru adalah pembelajaran secara individu yang membuat siswa tidak termotivasi. Selama ini siswa merasa bosan. Tidak tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran menulis khususnya sastra. Pada metode estafet writing, peserta didik bekerja secara berkelompok. Setiap kelompok menuangkan perasaannya ke dalam penggalan teks. Hal ini dilakukan secara berantai.

Keberhasilan peserta didik satu akan berpengaruh pada keberhasilan pasangannya. Pembelajaran menulis syair tembang macapat dengan menggunakan metode estafet writing sangat memotivasi peserta didik dalam belajar sehingga berpengaruh terhadap hasil belajarnya.

Berdasarkan asumsi tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik estafet writing dapat meningkatkan minat dan hasil pembelajaran menulis syair tembang macapat. Dengan estafet writing kompentensi menulis syair tembang macapat khususnya siswa SMA Negeri 1 temanggung bisa meningkat. Maka, disarankan bagi guru penggunaan estafet writing sangat diperlukan dalam pembelajaran menulis syair tembang macapat. (dd1/lis)

Guru Bahasa Jawa SMAN 1 Temanggung


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya