RADARSEMARANG.COM, PERKEMBANGAN zaman mempengaruhi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini juga menuntut perkembangan dalam dunia pendidikan baik dilihat dari sisi materi maupun cara penyampaian sebuah materi. Ada beberapa permasalahan yang timbul ketika mengajarkan teks naratif. Yaitu bagaimanakah aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan media puzzle pada pembelajaran Naratif dengan cerita Sangkuriang untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 9 SMPN 19 Semarang?; bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan media puzzle pada pembelajaran Naratif dengan cerita Sangkuriang untuk meningkatkan hasil belajar siswa siswa kelas 9 SMPN 19 Semarang?
Pengertian Game Puzzle. Menurut Patmonodewo (Misbach, Muzamil, 2010) Kata Puzzle berasal dari bahasa Inggris yang berarti teka-teki atau bongkar pasang, media puzzle merupakan media sederhana yang dimainkan dengan bongkar pasang. Permainan puzzle ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Hampir semua semua tantangan disini menyangkut masalah logika yang biasanya dibatasi oleh waktu. Jenis-Jenis game puzzle: 1. Puzzle konstruksi 2. Puzzle batang 3. Puzzle lantai. 4. Puzzle angka Mainan 5. Puzzle transportasi. 6. Puzzle geometri 7. Puzzle Angka
Untuk meningkatkan pemahaman teks naratif guru membuat puzzle batang yang diberi no 1-10, ada yang mendatar dan ada yang menurun yang berisi beberapa pertanyaan yang sehubungan dengan teks naratif dan cerita Sangkuriang. Dan diakhir pembelajaran siswa dapat mengungkapkan apa yang yang dimaksud dengan teks Naratif dan cerita tentang Sangkuriang. Setelah pembelajaran siswa disuruh membuat bebrapa pertanyaan dan mencari teks Naratif untuk membuat puzzle lainnya.
Melalui penggunaan media puzzle siswa dapat bergerak aktif, karena penggunaan media puzzle ini memberikan pengalaman yang dapat membantu dalam perkembangan kognitif siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Martini (2018) menyatakan bahwa media pembelajaran wayang tokoh dongeng mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Ponza (2018) mendapatkan hasil bahwa media video animasi efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2017) mendapatkan hasil penelitian bahwa media pembelajaran video bahasa isyarat efektif meningkatkan motivasi belajar siswa. Serta penelitian yang dilakukan oleh Suarmika (2018) mendapatkan hasil peneltian bahwa media pembelajaran film pendek berbasis kearifan lokal efektif meningkatkan hasil belajar siswa.
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, adalah: membantu guru memperbaiki pembelajaran, meningkatkan rasa percaya diri, mengembangkan diri secara profesional dan memperkaya perbendaharaan metode pembelajaran yang dapat diimplementasikan dalam mengajar. Membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran, memberikan motivasi untuk meningkatkan keberhasilan belajarnya dan meningkatkan prestasinya. Sekolah lebih maju yang tercermin dalam kemampuan profesional guru, perbaikan proses dan keberhasilan belajar siswa, serta iklim pendidikan yang kondusif.
Pembelajaran menguunakan puzzle dapat meningkaykan aktivitas guru dan siswa dengan pada pembelajaran Naratif dengan cerita Sangkuriang. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media puzzle pada pembelajaran Naratif dengan cerita Sangkuriang berharap dapat meningkatkan hasil belajar siswa siswa kelas 9 SMPN 19 Semarang Peningkatan persentase aktivitas siswa dan peningkatan aktivitas guru akan mempengaruhi hasil belajar siswa. (ipa2/zal)
Guru SMPN 19 Semarang