31 C
Semarang
Tuesday, 22 April 2025

Belajar Ekonomi dengan TGT Menyenangkan

Oleh : Mas Indah Murdaningrum, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Hasil belajar pada dasarnya akibat dari suatu proses kegiatan belajar mengajar. Optimalnya hasil belajar siswa tergantung pada proses belajar dan proses mengajar guru. Hasil belajar siswa yang masih rendah menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi juga masih rendah. Seorang guru yang bertindak sebagai pelaksana pembelajaran di dalam ruang kelas harus dapat menentukan model pembelajaran yang tepat digunakan dan menambah pemahaman siswa sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran merupakan pola atau rancangan yang dibuat oleh pendidik dan disajikan secara khas agar terciptanya kelas yang kondusif dan menyenangkan sehingga mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif menekankan pada permainan dan kerjasama dimana siswa dibagi atas kelompok-kelompok. Pembagian kelompok ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat berkolaborasi dengan teman, lingkungan, guru maupun semua pihak yang terkait dalam proses pembelajaran.

Dengan demikian diharapkan tujuan dari proses pembelajaran dapat tercapai karena setiap siswa menjadi lebih aktif, memiliki motivasi untuk belajar serta memiliki kesiapan dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Teknik model pembelajaran kooperatif tipe make a match dikembangkan oleh Lorna Curran. Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan (Rusman, 2018: 223). Selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe make a match membutuhkan ketelitian, kecermatan, ketepatan, dan kecepatan siswa dalam memasangkan atau mencocokkan kartu yang dipegang sambil belajar mengenai suatu konsep dalam suasana yang menyenangkan. Metode ini dapat digunakan untuk membangkitkan aktivitas siswa belajar dan cocok digunakan dalam bentuk permainan (Endang, 2011: 248).

Langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match adalah : guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/topik yang cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban).

Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya. Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.

Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. Kesimpulan, (Rusman, 2011: 223).

Kelebihan dari model pembelajaran koperatif tipe make a match adalah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Baik secara kognitif maupun fisik, karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan, meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi, efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar.

Berbagai penelitian mengenai efektivitas pembelajaran ekonomi menggunakan model pembelajaran koperatif tipe make a match telah banyak dilakukan oleh akademisi. Model pembelajaran koperatif tipe make a match terbukti efektif dapat meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar ekonomi, dan juga kemampuan menyelesaikan soal-soal ekonomi.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, maka model pembelajaran koperatif tipe make a match cukup efektif diterapkan dalam pembelajaran ekonomi. Seperti yang telah diterapkan di MAN 2 Bantul. (ipa2/lis)

Guru Ekonomi MAN 2 Bantul


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya