RADARSEMARANG.COM, PANDEMI Covid-19 sangat berdampak bagi pembelajaran siswa. Pembelajaran yang idealnya berlangsung secara tatap muka di kelas terpaksa harus dilakukan secara daring. Padahal pembelajaran daring sarat dengan berbagai keterbatasan. Akibatnya, banyak kendala pembelajaran yang harus dihadapi.
Kendala yang paling utama adalah minat, partisipasi aktif, dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran. Tidak sedikit siswa yang kurang minat, kurang aktif dalam pembelajaran. Bila tidak ada kontrol, evaluasi, tindak lanjut, kreasi, dan inovasi pembelajaran dimungkinkan minat dan keaktifan siswa makin menurun. Oleh karena itu, perlu usaha meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Usaha yang ditempuh dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Karangmoncol adalah penggunaan lembar kerja siswa (LKS) di Google Form. Menurut Fahrie (2012) Lembar kerja siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran yang digunakan sebagai pedoman di dalam pembelajaran serta berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam kajian tertentu. Pendapat lainnya, Suyitno (Farid, 2010:1) menyatakan bahwa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang tepat bagi peserta didik karena LKS membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
LKS dibuat sedemikian rupa hingga berkesan menarik, lengkap, mudah digunakan. LKS di google form dengan kalimat petunjuk yang sederhana, tetapi rinci. Tugas atau kegiatan siswa diuraikan dalam kalimat yang jelas, disertai ilustrasi gambar yang menarik, dan slide/presentasi. Dengan LKS tersebut siswa diajak belajar bertahap (step by step). Kegiatan pembelajaran dari awal, inti, dan akhir tertuang dalam LKS tersebut. Tahapan pembelajaran menggunakan metode Scientifik tertata, urut, dan runtut tercermin dari tahapan kegiatan di LKS. Kegiatan siswa berupa literasi di awal kegiatan, mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, serta mengkomunikasikan (5M).
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis teks laporan hasil observasi (LHO) siswa kelas VII menggunakan LKS Google Form. LKS memuat identitas, petunjuk, gambar/slide, tugas, dan isian lainya. Dalam LKS juga disertakan administrasi siswa seperti, presensi siswa, penilaian sikap berupa observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal penilaian sikap. Di akhir LKS diminta mengisi kesan dan saran setelah mengikuti pembelajaran. Seluruh kegiatan pembelajaran siswa terangkai dalam satu LKS di google form tersebut.
Teknisnya sederhana, siswa cukup mengklik tautan LKS, kemudian mengisi identitas siswa, presensi, mengikuti petunjuk, mengerjakan tugas, mengisi penilaian sikap dan kesan siswa, lalu mengklik kirim. Setelah siswa mengisi LKS secara otomatis semua data terekap. Siswa juga langsung dapat mengetahui siapa saja yang hadir, tugas apa yang sudah dikerjakan, berapa nilainya, dan bagaimana komentar atau catatan apa yang diberikan guru. Catatan/komentar guru berisi kekurangan, kelebihan/keunggulan, serta rekomondasi untuk siswa tersebut di Google classroom bahasa Indonesia kelas VII.
Dengan memanfaatkan LKS di Google Form maka siswa menjadi lebih mudah mengikuti kegiatan pembelajaran. Partisipasi aktif siswa meningkat. Hal itu terlihat dari tabel rekapitulasi presensi, pengisian LKS yang bersifat real time report. (rs1/ida)
Guru Bahasa Indonesia SMPN 3 Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga