RADARSEMARANG.COM, BERBICARA dalam Kamus Bahasa Indonesia (2007:165) berarti bercakap, berbahasa, mengutarakan isi pikiran, melisankan sesuatu yang dimaksudkan. Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, dan isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain. Terdapat beberapa kompetensi dalam pelajaran bahasa Inggris yang terintegrasi satu sama lain yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu kompetensi yang menjadi kesulitan bagi siswa adalah ketrampilan berbicara (speaking skill). Kemampuan berbicara (speaking skill) dalam bahasa Inggris merupakan suatu ketrampilan seseorang untuk menyampaikan hasrat dan pemikirannya kepada siapa saja melalui lisan. Hampir semua siswa kelas 9 di SMPN 5 Pemalang mengalami kesulitan dan takut salah ketika diminta untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Mereka merasa kesulitan dalam mengucapkan kosakata, grammar (tata bahasa), dan perbendaharaan kosakata. Hal ini yang mendasari guru untuk mencari model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa.
Model pembelajaran saat ini sangatlah variatif mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Media video merupakan salah satu dari banyak contoh yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris, salah satunya guna melatih kemampuan berbicara siswa dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam berbicara bahasa Inggris. Agar pembelajaran jarak jauh terasa menyenangkan maka guru memberikan siswa tugas di rumah dalam bentuk proyek video dengan memanfaatkan aplikasi Youtube seperti yang dilakukan oleh siswa-siswa kelas 9 di SMP Negeri 5 Pemalang. Media video tersebut yang guru gunakan untuk pembelajaran materi Procedure Text (Teks Prosedur). Pengertian Procedure Text adalah sebuah teks yang menjelaskan langkah-langkah untuk membuat atau melakukan sesuatu. Guru memberikan tugas teks prosedur dengan judul “How to Plant ….” Mereka akan mempraktekan cara menanam tanaman. Guru memerintahkan siswa untuk berkelompok yang terdiri dari tiga atau empat siswa. Setelah terbentuk kelompok, mereka menentukan tanaman apa yang akan ditanam. Siswa kemudian menyusun teks dengan bimbingan guru. Selanjutnya, mereka mempraktekan teks prosedur tersebut dan di video. Hasil videonya mereka diunggah di media sosial Youtube. Selain mendapatkan nilai, siswa juga bangga karena video mereka mendapat like dan subscriber. Hal ini adalah sebagai wujud apresiasi guru kepada proses pembelajaran siswa. Dengan demikian siswa akan lebih terpacu untuk menunjukkan potensinya. Tanaman tersebut juga mereka sumbangkan ke pada sekolah dan ditata dengan indah di halaman kelas masing-masing.
Metode pembelajaran ini selain meningkatkan speaking skill siswa, juga dapat menunjang program sekolah untuk mengikuti Lomba Adiwiyata Tingkat Provinsi. Melalui tugas menanam, siswa diharapkan ikut melestarikan penghijauan di sekolah sehingga bisa mensukseskan Lomba Adiwiyata Tingkat Provinsi. (ag2/ida)
Guru SMP Negeri 5 Pemalang