RADARSEMARANG.COM, Berbagai cara dilakukan manusia untuk mendekatkan diri dengan Sang Kholik, yaitu Allah SWT. Cara itu ada yang dilakukan dengan cara merenungi atau bertafakur atau berzikir. Adapula seseorang menjadi dekat kepada Allah SWT yang dikarenajan adanya musibah yang menimpanya. Demikianlah cara Allah SWT membuka jalan bagi hamba-Nya untuk dekat dengan-Nya. Sebagai orang yang beriman kita harus mampu menempuh cara apapun untuk dekat dengan Allah SWT.
Kedekatan seorang hamba dengan Tuhan-Nya tentu saja akan mengantarkannya mendapatkan berbagai fasilitas hidup yaitu kesenangan dan kenikmatan yang tiada tara. Jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT adalah melalui zikir. Zikir artinya mengingat Allah SWT dengan menyebut dan memuji nama-nama-Nya. Syarat yang fundamental yang diperlukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui zikir adalah kemampuan dalam menguasai nafsu selanjutnya bila menyebut nama Allah SWT (Al – Asmaul Husna) berulang-ulang rasa rendah hati (tawadhu’) yang disertai dengan takut karena merasa keagungan-Nya. Zikir dapat dilakukan setiap saat. Berzikir tidak perlu menghitung berapa jumlah bilangan yang harus dizikirkan, namun yang penting adalah zikir harus benar-benar menghujam di dalam hati kita.
Mengenal Allah SWT dapat ditempuh dengan melalui cara memahami nama-nama-Nya yang terbaik dan sifat-sifat-Nya yang luhur. Nama-nama dan sifat-sifat itulah yang digunakan Allah SWT sebagai wasilah atau perantara agar manusia mengenal-Nya. Sebenarnya semua nama-nama-Nya menunjukkan sifat-sifat-Nya pula, tetapi ada nama-nama tertentu yang dipelajari umat Islam dalam rangka mengenal lebih dalam mengenai sifat-sifat-Nya.
Setiap nama Allah SWT pasti mengandung sifat yang berkaitan dengan nama dan keluhuran Allah SWT. Melalui wahyu-wahyu-Nya yang disampaikan kepada oleh para Rasul-Nya, Allah SWT memberitahu kepada mahluk-Nya tentang nama-nama-Nya. Nama-nama Allah SWT itu disebut dalam Al Quran dengan Asmaul Husna. Asmaul Husna artinya nama-nama yang baik dan nama-nama yang indah. Jumlahnya ada 99 nama. Seperti dalam QS Al-A’raf/7: 180 yang artinya : “Dan Allah SWT memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik) maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka lakukan.”
Kata al-Wakil mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. Al-Wakil (Yang Maha Mewakili atau Pemelihara) yaitu Allah SWT yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan mahluk-Nya (PAI X, Kemendikbud).
Dalam Al Quran surah Az-Zumar /39:62 Allah SWT berfirman yang artinya :” Allah SWT, Pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu.”
Jadi orang yang mempercayakan segala urusanya kepada Allah SWT akan memiliki kepastian bahwa semua kan diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Hal itu hanya dapat dilakukan oleh hamba yang mengetahui bahwa Allah SWT yang Maha Kuasa, Maha Pengasih adalah satu-satunya yang dapat dipercaya oleh para hamba-Nya. Seseorang yang menjalankan urusannya dengan sebaik-baiknya dan kemudian akan menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT untuk menentukan karunia-Nya.
Menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah SWT melahirkan sikap tawakal. Bukan berarti mengabaikan sebab-sebab dari suatu kejadian. Berdiam diri dan tidak peduli terhadap sebab itu dan akibatnya adalah sikap malas. Ketawakalan dapat diibaratkan dengan menyadari sebab akibat, jadi orang tersebut harus berusaha untuk mendapatkan yang diinginkannya.
Menurut ajaran Islam, tawakal itu adalah tumpuan terakhir dalam suatu usaha atau perjuangan. Jadi arti tawakal yang sebenarnya adalah menyerahkan diri kepada Allah SWT setelah berusaha keras dalam berikhtiar dan bekerja sesuai dengan kemampuan daalam mengikuti ajaran-ajaran Allah SWT yang Dia tetapkan. (ag2/lis)
Guru SMK N 1 Ampelgading