27 C
Semarang
Tuesday, 24 December 2024

Pemanfaatan Limbah Kain untuk Membuat Pot Tanaman

Oleh : Retno Nawangsih, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Mata pelajaran prakarya di SMP Negeri 3 Kendal kelas VII semester 1 aspek kerajinan mempelajari tentang membuat kerajinan dari bahan limbah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia limbah adalah sisa proses produksi, bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga. UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, menyebutkan sampah adalah sisa dari berbagai proses kegiatan setiap hari yang dilakukan oleh manusia ataupun proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak bermanfaat dan dibuang ke lingkungan.

Kain bekas yang dibuang tergolong sebagai sampah anorganik atau bahan-bahan yang tidak tersusun oleh senyawa-senyawa organik dan tidak dapat terdegradasi oleh mikroba. Limbah anorganik ini butuh waktu lama untuk dapat terurai di dalam tanah. Kain bekas yang bernilai ekonomis rendah bahkan mencemari lingkungan ini dengan keterampilan bisa didaur ulang menjadi barang bernilai ekonomis tinggi dan memiliki nilai guna yang bermanfaat bagi sekolah.

Pengelolaan sampah menurut Undang-Undang No.18 Tahun 2008 kegiatan mengurangi dan menangani sampah terkait erat dengan konsep 3 R, yang terdiri dari reduce (mengurangi timbunan sampah pada sumber), reuse (pakai ulang), dan recycle (daur ulang).
Pada tahun pelajaran 2019/2020 SMP 3 Kendal menerapkan adiwiyata sekolah. Sehubungan dengan hal tersebut , praktik prakarya di kelas VII dipilih membuat pot tanaman sebagai upaya mendaur ulang limbah kain sekaligus mendukung adiwiyata sekolah.
Membuat pot dari kain bekas ini cukup mudah dan mampu dilakukan oleh anak seusia SMP kelas VII. Bahan yang dibutuhkan berupa kain bekas, pilih kain bekas yang tebal misalnya handuk bekas, rok jeans bekas, atau kain bekas lainnya yang agak tebal.
Selain kain bekas diperlukan pula semen, air dan cat. Alat yang diperlukan adalah wadah adukan semen, alat pengaduk semen, cetakan seperti pot bekas, toples bekas atau baskom bekas. Cara membuat cukup mudah yaitu buat adonan semen dengan air, basahi kain dengan air, lalu celupkan kain ke dalam adonan semen sampai seluruh permukaan kain tertutup sempurna.

Lubangi kain pada bagian tertentu sebagai lubang jalannya pembuangan air pada pot nantinya. Ambil kain dari dalam adonan semen, lalu letakkan menutupi cetakan. Atur kain sedemikian rupa agar berbentuk rapi dan indah , dan biarkan sampai kain tersebut kering. Setelah kering ambil pot kain dari cetakan dan pot bisa dicat agar menjadi lebih indah.

Dari praktik membuat pot dari limbah di SMP 3 Kendal banyak dihasilkan pot yang layak pakai , bahkan ada yang sangat bagus. Memang masih terdapat beberapa pot yang tidak layak pakai, penyebabnya antara lain karena pemilihan kain yang terlalu tipis atau semen yang dipakai terlalu sedikit sehingga pot tidak bisa berdiri tegak. Setelah pot dinilai, pot tersebut diatur di depan kelas dan diamati semua siswa dalam satu kelas. Tujuan pengamatan ini agar siswa mendapat pengalaman untuk menilai hasil karya sendiri maupun hasil karya temannya sehingga bisa menginstropeksi pekerjaannya sendiri untuk perbaikan di masa yang akan datang. Setelah selesai diamati oleh semua siswa, dipilih pot yang layak untuk dipakai lalu diisi media tanam dan ditanami tanaman bunga untuk dipajang di depan kelas sehingga menghijaukan dan memperindah lingkungan sekolah.

Tugas membuat pot tanaman dari limbah kain di SMP Negeri 3 Kendal ini memiliki banyak manfaat. Antara lain memberi pengalaman pada siswa agar menjadi terampil, menambah kepuasan batin dan rasa percaya diri kepada siswa atas hasil karyanya. Mendukung usaha pemerintah dalam memanfatkan limbah menjadi barang berguna, dan mendukung adiwiyata sekolah. (ipa1/lis)

Guru SMP Negeri 3 Kendal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya