RADARSEMARANG.COM, TANTANGAN dunia pendidikan dalam kondisi pandemi Covid-19 sampai saat ini, masih banyak hal yang perlu diperhatikan. Perkembangan teknologi internet terus berkembang pesat dan manfaatnya telah merambah ke semua sektor kehidupan termasuk dunia pendidikan. Kebutuhan manusia akan informasi secara global semakin besar, apalagi pembelajaran abad 21 sangat membutuhkan teknologi sebagai media digital untuk membantu proses belajar mengajar. Demikian juga dengan pelaksanaan pembelajaran PPKn di SMP Negeri 34 Semarang selama pandemi Covid-19 ini beralih dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran berbasis daring.
Pelaksanaan pembelajaran PPKn di SMP Negeri 34 Semarang berbasis daring merupakan salah satu cara yang efektif untuk menciptakan partisipasi belajar peserta didik. Karena peserta didik akan tetap mendapat hak pengajaran, meskipun proses pembelajaran tidak bisa dilaksanakan secara tatap muka di sekolah.
Menurut Siahaan (2003) bahwa pembelajaran daring memiliki fungsi seperti suplemen (tambahan), komplemen (pelengkap), dan subtitusi (pengganti). Model pembelajaran daring PPKn di SMP Negeri 34 Semarang menggunakan Google Classroom, Zoom Meeting, Google Form dan pemanfaatan media lainnya seperti Microsof Office 365 dan WhatsApp Group yang dibuat oleh guru. Model ini digunakan karena lebih efektif dan lebih mudah untuk diterapkan. Sebab siswa sudah sangat familiar dengan penggunaaannya.
Pelaksanaan pembelajaran PPKn kelas IX di SMP Negeri 34 Semarang dengan materi “Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Sebelum pembelajaran dimulai, guru menyampaikan link untuk join teams dan link untuk presensi, melalui Google Classroom. Satu hari sebelum pembelajaran, guru mengingatkan siswa tentang kesiapan belajar mereka seperti menyiapkan handphone/laptop, buku dan alat tulis. Kegiatan tersebut disampaikan melalui WhatsApp Group PPKn kelas IX. Sebelum video conference dimulai, guru terlebih dahulu mencocokan daftar hadir, agar siswa yang hadir dan yang tidak hadir diketahui, serta siswa dapat mempersiapkan diri untuk memulai pembelajaran.
Pada saat pembelajaran dimulai, guru seperti halnya pada pembelajaran tatap muka juga malakukan apersepsi dan melanjutkan dengan kegiatan inti. Dalam kegiatan inti, dilaksanakan video conference atau tatap muka dengan peserta didik secara daring dengan menampilkan gambar seperti upacara bendera di sekolah, membayar pajak, pengabdian sebagai prajurit beserta keterangannya agar peserta didik dapat mengamati gambar dan materi. Kemudian peserta didik mengerjakan tugas secara individu dalam bentuk uraian dan tabel. Peserta didik mencari informasi dari internet maupun buku paket PPKn kelas IX, dengan materi “Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatua Republik Indonesia”. Setelah mengamati dan mengerjakan tugas yang diberikan, peserta didik mengumpulkan tugas melalui Google Classroom atau WhatsApp Group.
Penilaian dalam pembelajaran ini bersifat kualitatif yaitu dengan melihat hasil tugas peserta didik berupa gambar atau foto yang sudah dikumpulkan melalui Google Classroom. Peserta didik akan memperoleh nilai sangat baik apabila peserta didik mampu mengumpulkan tugas tepat waktu dan memperoleh nilai baik bagi peserta didik yang mengumpulkan tugas tidak tepat waktu. Sementara peserta didik yang tidak mengumpulkan tugas dengan lengkap dan terlambat, namun mengikuti pembelajaran akan memperoleh nilai cukup.
Berdasarkan hasil pembelajaran PPKn berbasis daring di SMP Negeri 34 Semarang kelas IX dengan materi “Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia“ menunjukan bahwa partisipasi belajar peserta didik yang mendapatkan nilai sangat baik sekitar 85 persen, sedangkan siswa yang mendapat nilai baik sekitar 10 persen dan yang mendapat nilai cukup 5 persen. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat efektivitas pembelajaran PPKn berbasis daring di SMP Negeri 34 Semarang. (ipa2/ida)
Guru PPKn SMP Negeri 34 Semarang