RADARSEMARANG.COM, Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak yang signifikan dalam beberapa aspek kehidupan masyarakat. Salah satunya dalam aspek pendidikan masyarakat dapat dengan mudah memperoleh pengetahuan atau wawasan dari internet. Banyaknya sumber yang tersebar di internet memungkinkan masyarakat dapat mengaksesnya melalui smartphone atau gadget.
Pembelajaran daring learning sendiri dapat dipahami sebagai pendidikan formal yang diselenggarakan oleh sekolah dasar yang peserta didiknya dan instrukturnya (guru) berada di lokasi terpisah, sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya, dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamya.
Permasalahan yang penulis alami adalah hasil belajar peserta didik kelas VI SD Negeri 02 Kalipancur pada mata pelajarana tematik kompetensi dasar Perbedaan Waktu dan Pengaruhnya mengalami penurunan minat belajar dalam pelajaran tematik. Di samping karena anak susah konsentrasi dan anak merasa jenuh terhadap pembelajatan yang disampaikan guru, karena guru dalam mengajar masih menggunakan model konvensional. Dengan demikian akan mempengaruhi minat belajar pada peserta didik.
Maka penulis menerapkan metode Index Card Match (mencari pasangan) sebagai pembelajaran nilai budaya lokal untuk meningkatkan prestasi belajar dan karakter siswa. Model pembelajaran bertukar pasangan termasuk pembelajaran dengan tingkat mobilitas cukup tinggi, di mana siswa akan bertukar pasangan dengan pasangan lainnya dan nantinya harus kembali ke pasangan semula/pertamanya. Index Card Match di mana strategi/model pembelajaran aktif ini cukup menyenangkan untuk digunakan mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini. Dengan catatan, siswa diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan.
Langkah-langkah model pembelajaran aktif Index Card Match adalah: pertama, buatlah potongan-potongan kertas sebanyak jumlah siswa yang ada dalam kelas. Kedua, bagi kelas-kelas tersebut menjadi dua bagian yang sama. Pada separo bagian, tulis pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan, pada separo kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang tadi dibuat. Ketiga, kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban, setiap siswa diberi satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separo siswa akan mendapatkan soal dan separo yang lain akan mendapatkan jawaban. Keempat, minta siswa untuk menemukan pasangan. Minta mereka untuk duduk berdekatan. Terangkan juga agar mereka tidak memberitahu materi yang mereka dapatkan pada teman yang lain. Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan keras pada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya. Dan akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.
Dengan penerapan metode bertukar pasangan dalam pembelajaran tematik, peserta didik kelas VI SD Negeri 02 Kalipancur semakin bersemangat untuk belajar. Karena siswa dilatih untuk dapat bekerja sama mempertahankan pendapatnya, semua siswa terlibat, serta melatih siswa untuk lebih teliti, cermat, cepat dan tepat. (ct1/aro)
Guru Kelas VI SD Negeri 02 Kalipancur, Kec. Bojong, Kab. Pekalongan