RADARSEMARANG.COM, PROSES belajar yang efektif dan menyenangkan dapat meningkatkan gairah belajar siswa serta meningkatkan kreativitas guru untuk menemukan metode-metode pengajaran baru yang dapat membangkitkan antusiasme belajar. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan siswa sebagai subjek didik yang aktif, metode mengajar beragam, dan guru menghindari pembelajaran yang verbalistik, serta adanya variasi dalam pembelajaran.
Berdasarkan kenyataan di lapangan, hasil pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) khususnya di SMP Negeri 20 Semarang kelas VII masih kurang memuaskan. Salah satu penyebabnya adalah masih dilatarbelakangi oleh seni pembelajaran yang konvensional. Guru menggunakan model ceramah dan memegang kendali kelas sedangkan siswa masih pasif dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Gallery Walk merupakan salah satu metode yang dapat memberikan rangsangan kepada siswa dalam mengingat kembali materi pembelajaran yang telah dilalui dengan cara berdiskusi dengan teman sekelompoknya dan hasil diskusi dapat ditempelkan atau digalerikan.
Gallery Walk terdiri atas dua kata yaitu Gallery dan Walk. Gallery adalah pameran. Pameran merupakan kegiatan untuk memperkenalkan produk, karya atau gagasan kepada khalayak ramai. Sedangkan Walk artinya berjalan, melangkah. Menurut Silberman (2006 : 274), Gallery walk atau galeri belajar merupakan suatu cara untuk menilai dan mengingat apa yang telah siswa pelajari selama ini. Sedangkan menurut Suparti (2016:100) mengemukakan bahwa “pada pembelajaran gallery walk siswa diminta untuk belajar mandiri bersama teman sekelompoknya dalam membahas materi tertentu.”
Berdasarkan uraian tersebut, Gallery Walk (galeri belajar) merupakan suatu metode pembelajaran yang mampu mengakibatkan daya emosional siswa untuk menemukan pengetahuan baru dan dapat mempermudah daya ingat jika sesuatu yang ditemukan itu dilihat secara langsung. Gallery Walk (Galeri belajar) juga dapat memotivasi keaktivan siswa dalam proses belajar sebab bila sesuatu yang baru ditemukan berbeda antara satu dengan yang lainnya maka dapat saling mengkoreksi antara sesama siswa baik kelompok maupun antar siswa itu sendiri.
Langkah-langkah dalam metode gallery walk siswa dibagi dalam beberapa kelompok, siswa berdiskusi tentang materi yang telah di bahas terdahulu, setiap kelompok menempelkan hasil diskusi di mading kelas atau di depan kelas, kelompok lain diberi kesempatan untuk mengelilingi hasil diskusi setiap kelompok dan diberikan kesempatan untuk memberikan pertanyaan kepada kelompok lainnya.
Jadi, dengan Gallery Walk siswa SMP Negeri 20 Semarang menjadi antusias dan lebih mandiri dalam belajar IPS karena siswa bukan hanya mendapatkan ilmu pengetahuan tentang materi tetapi juga dapat berbagi informasi dan saling berinteraksi dengan siswa lainnya serta dapat melatih siswa untuk memberikan pendapat dan menghargai pendapat orang lain. (ipa2/ida)
Guru IPS SMPN 20 Semarang