28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Model Think Pair and Share Tingkatkan Kemampuan Menulis Siswa

Oleh: Ani Rahmawati, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kemampuan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sangat penting, baik ditinjau dari aspek pengetahuan, hubungannya dengan mapel lainnya, maupun penerapannya dalam kehidupan manusia. Maka kemampuan menulis berita siswa harus terus ditingkatkan. Bila tidak meningkat, maka dampaknya adalah kemampuan siswa dalam mapel lain yang berhubungan dengan konsep-konsep menulis akan rendah. Lebih jauh lagi, banyak bidang-bidang kehidupan yang akan dihadapi siswa di masa yang akan datang tidak bisa diselesaikan dengan baik.

Kehidupan praktis sangat membutuhkan konsep-konsep berpikir kritis agar dapat diselesaikan. Maka kemampuan menulis berita siswa yang rendah dalam keterampilan menulis akan memengaruhinya.

Rendahnya kemampuan menulis berita siswa siswa kelas VIII.8 MTs N 3 Demak dipengaruhi oleh banyak faktor. Motivasi belajar yang rendah, kurangnya latihan dalam mengerjakan soal, metode yang digunakan dalam pembelajaran tidak tepat. Pemberian motivasi telah dilakukan, pemberian tugas-tugas di rumah juga telah diberikan tetapi hasilnya belum menunjukkan seperti yang diinginkan.

Dari analisis diatas, maka upaya yang diperkirakan dapat meningkatkan kemampuan menulis berita siswa kelas VIII.8 adalah penerapan model yang tepat. Yakni model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan latihan, diskusi, pembimbingan langsung guru sampai siswa memiliki kemampuan dalam menyelesaikan tugas. Model yang penulis gunakan yakni model Think Pair and Share.

Model pembelajaran Think Pair and Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Model ini mengedepankan peserta didik untuk berperan aktif bersama dengan teman kelompoknya dengan cara berdiskusi untuk memecahkan suatu permasalahan. Tahapan yang digunakan dalam model pembelajaran Think Pair and Share, yaitu pertama, berpikir ( thinking ). Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah.

Kedua, berpasangan ( pairing ). Siswa berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi. Secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan.

Ketiga berbagi (sharing). Pada langkah akhir, penulis meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan, hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan. Dari tiga tahapan pembelajaran tersebut diharapkan siswa mampu menulis berita sesuai dengan harapan, tujuan dan kompetensi dasar tercapai sesuai dengan harapan guru.

Dengan model pembelajaran tersebut menunjukkan siswa lebih antusias, semangat, aktif, dan lancar dalam pembelajaran menulis teks berita. Jadi dapat penulis simpulkan bahwa model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan kemampuan menulis berita dikelas VIII.8 MTs Negeri 3 Demak dan metode ini pun dapat dimanfaatkan pula pada kegiatan pembelajaran dalam bidang studi selain bahasa Indonesia. (agu2/lis)

Guru Bahasa Indonesia MTs Negeri 3 Demak


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya