RADARSEMARANG.COM, BELAJAR bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi, pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang perlu di ajarkan kepada para siswa di sekolah. Maka pelajaran ini kemudian diberikan sejak dibangku SD karena dari situ diharapkan siswa mampu memnguasai, memahami dan dapat mengimplementasikan keterampilan berbahasa seperti membaca, menyimak dan berbicara.
Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah agar siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar, sehubung dengan itu Goodman dalam Akhadiah menyatakan bahwa belajar bahasa akan lebih mudah jika di sajikan secara holistik nyata, relevan, bermakna, serta fungsional, jika bahasa di sajikan dalam konteks dan dipilih peserta didik untuk digunakan (Akhaidah, 1994:10)
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia guru merupakan pihak yang berhubungan langsung dengan peserta didik, sehingga dalam memberikan evaluasi diharapkan lebih akurat, objektif, dan mengoptimalkan pembelajaran. Dalam hal ini guru akan menemukan berbagai masalah, misalnya masalah kepribadian guru, kecakapan mengajar yang meluiputi ketepatan pemilihan metode, pendekatan, motivasi, sampai penggunaan media yang menarik. Banyak guru yang mengeluh karena kurang berminatnya peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini dapat di lihat dari menurunnya nilai hasil Penilaian Tengah Semester dan Penilaian Akhir Tahun mata pelajaran Bahasa Indonsia.
Melihat faktor –faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia materi cerita pendek, kami menggunakan metode diskusi kelompok dan media boneka tangan sebagai solusi tindakan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN 03 Sidokare.
Penggunaan metode diskusi kelompok dan media boneka tangan dapat memberikan inovasi dan suasana baru bagi peserta didik.Metode diskusi kelompok adalah cara yang digunakan dalam proses belajar untuk menyampaikan materi pembelajaran dimana peserta didik belajar bekerjasama memberikan argumentasi dan ide-ide dalam kelompok-kelompok kecil atau kelompok besar secara kolaboratif dengan struktur kelompok heterogen dan memiliki kemampuan yang berbeda-beda, sehingga peserta didik dapat memanfaatkan teman sejawat(peserta didik lain) sehingga rekan dalam memecahkan masalah atau mendiskusikan materi-materi yang telah ditentukan kepada keolompok-kelompok tersebut,dan mereka dapat saling membantu dan tukar menukar pendapat dan ide yang pada akhirnya dapat merangsang peserta didik lebih bergairah dalam belajar, dan melatih keterampilan siswa untuk menyampaikan pendapatnya, sedangkan boneka tangan sendiri adalah alat yang diguanakan guru untuk membantu menyampaikan pembelajaran. Boneka sebagai media pembelajaran memiliki banyak kelebihan dan keuntungan. Anak-anak pada umumnya menyukai boneka. Hal ini berarti, boneka bisa menjadi pengalih perhatian anak sekaligus media untuk berekspresi atau menyatakan perasaannya. Bahkan boneka bisa mendorong tumbuhnya fantasi atau imajinasi anak.
Guna mengadakan proses pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok dan media boneka tangan. Hal-hal yang perlu disiapkan antara lain: Guru mempersiapkan LKS; Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran yang ingin dicpai kepada siswa; Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok berisi 4-5 siswa, setelah pembagian kelompok selesai guru membagikan lembar kerja siswa tiap kelompok; Guru menceritakan cerita pendek menggunakan media boneka tangan dan memeberikan penjelasan terkait materi; Guru mengajak siswa untuk berdiskusi materidan menjawab soal-soal yang ada diLKS, Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk memaparkan jawaannya; Guru memeberikan kesempatan kepada tiap klompok untuk bertanya jawab kepada kelompok lainnya; Guru bersama siswa mnyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan; Guru memberikan soal tes permasalahan yang sejenis sebagai bahan evaluasi
Diatas merupakan contoh penerapan metode diskusi kelompok dan media boneka tangan diharapkan siswa mampu mengikuti proses pembelajaran dengan antusias sehingga dapat meningkatkan partisipasi siswa, meningkatkan sifat kritis dan analisis siswa. Materi akan lebih mudah diterima, menyenangkan dan hasil belajar siswa menjadi meningkat. (ag2/zal)
Guru SDN 03 Sidokare, Pemalang