RADARSEMARANG.COM, SEKOLAH sebagai lembaga pendidikan formal harus mampu mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Sekolah juga dapat mengubah cara berpikir, pola hidup, kebiasaan, dan tata cara pergaulan yang baik. Guru merupakan fasilitator dalam pendidikan di sekolah dengan berbagai upaya dan kreativitasnya, mampu berperan untuk dapat meningkatkan siswa dalam prestasi belajar mereka.
Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan sebuah awal yang dapat menggerakkan siswa dalam belajar yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan dalam kaitan ini adalah tujuan pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki motivasi belajar tinggi dalam dirinya maka besar kemungkinan akan mencapai keinginan atau cita-citanya, tetapi jika seorang siswa tidak memiliki motivasi yang kuat dalam belajar, maka siswa tersebut tidak akan bisa mencapai keinginan atau cita-citanya. Motivasi belajar siswa sangat dibutuhkan dalam pembelajaran, agar siswa tersebut mempunyai ketertarikan terhadap materi yang diajarkan.
Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman, 2003:73). Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendorong semangat belajar siswa. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi akan mengerti dengan apa yang menjadi tujuan dalam belajar. Di samping itu, keadaan siswa yang baik dalam belajar akan menyebabkan siswa tersebut semangat dalam belajar dan mampu menyelesaikan tugas dengan baik. Motivasi bisa berasal dari dalam diri dan dari orang lain, baik itu guru, keluarga maupun teman. Siswa yang memiliki motivasi belajar maka akan serius dan tertarik dalam pembelajaran sehingga siswa mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Tetapi siswa yang tidak memiliki motivasi belajar maka akan selalu merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran.
Penggunaan media video dalam pembelajaran saya ini, disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar/visual tersebut menjadi sebuah bentuk deskripsi singkat mengenai apa yang ada di dalam video. Setelah peserta didik menyaksikan tayangan video prosesi akad nikah, mereka menganalisis dan menyimpulkan materi yang ada dalam tayangan video tersebut secara kelompok.
Langkah-langkah yang saya lakukan dalam kegiatan pembelajaran Munakahat di SMA Negeri 1 Pangkah, Kabupaten Tegal adalah, mulai mengondisikan siswa untuk siap dalam menyaksikan tayangan video, menayangkan video melalui melalui screen LCD proyektor. Pada tahapan ini, siswa diminta untuk memperhatikan video yang telah disiapkan dengan seksama dan sekaligus pembentukan kelompok peserta didik. Dilanjutkan memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan/menganalisis video yang telah disiapkan. Biarkan peserta didik melihat dan menelaah video yang disajikan, agar detil video dapat dipahami oleh peserta didik.
Melalui diskusi kelompok yang terdiri dari 6 – 7 orang peserta didik, mereka merumuskan hasil diskusinya. Hasil diskusi dari analisis video tersebut dicatat secara teliti pada kertas. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Peserta didik dilatih untuk menjelaskan hasil diskusi mereka melalui perwakilan kelompok masing-masing. Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik yang disampaikan pada saat pemaparan hasil diskusi per kelompok. Kemudian secara bersama-sama menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Adanya pembelajaran Munakahat dengan melalui video yang dilaksanakan dengan sebaik mungkin di SMA Negeri 1 Pangkah, para siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran tersebut sehingga meningkatkan motivasi mereka dalam belajar, serta mendorong siswa untuk memiliki keberanian dalam mengungkapkan ide atau gagasan yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan sebagai hasil analisis terhadap tayangan video yang telah mereka saksikan. Hal ini mengandung harapan para siswa dapat mengembangkan kreativitas, imaginasi, serta inisiatifnya dalam menuangkan ide/gagasannya. (gb2/ida)
Guru SMAN 1 Pangkah, Kabupaten Tegal