RADARSEMARANG.COM, Keterampilan berbahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai setiap orang. Dalam suatu masyarakat, setiap orang saling berhubungan dengan orang lain dengan cara berkomunikas. Tidak dapat dipungkiri bahwa keterampilan berbahasa adalah salah satu unsur penting yang menentukan kesuksesan mereka dalam berkomunikasi. Pembelajaran di sekolah menekankan pada tujuan pemahaman, penyerapan pemerolehan kesan dan pesan atau gagasan yang tersurat. Untuk tujuan tersebut seorang siswa harus dapat mengenali kata demi kata, pemahaman kelompok kata/frasa, klausa, kalimat atau teks secara keseluruhan.
Kegiatan membaca dilaksanakan di sekolah melibatkan pemikiran, penataran, emosi, dan disesuaikan dengan tema dan jenis bacaan yang dihadapinya. Salah satu aspek elemen dasar kegiatan pembelajaran bahasa, khususnya yang berhubungan dengan kegiatan membaca, yaitu aspek mekanis kegiatan dan kemampuan membaca. Diharapkan dengan mengenal aspek ini, para instruktur dan tenaga pengajar bahasa dapat mengambil manfaatnya untuk lebih mengoptimalkan usaha mereka membantu seseorang belajar bahasa khususnya aspek membaca.
Karena manfaat dari mambaca sangat banyak, dengan membaca orang dapat mengembangkan kemampuannya baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup. Hery Guntur Tarigan berpendapat bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Beberapa manfaat membaca yaitu dengan membaca akan menambah pengetahuan. Secara umum membaca dapat membantu kita mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan dan juga dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan terkait dengan yang kita butuhkan. Membaca dapat mengubah sudut pandang seseorang, bahkan bisa mengubah hidup seseorang. Dengan membaca seseorang akan memiliki keunggulan komperatif dibandingkankan dengan orang yang tidak membaca. Kenyataan itu terbukti saat pembelajaran di kelas materi tentang “Mencermati Informasi Laporan”. Di situ siswa disuruh untuk membaca sebuah Teks Laporan, kemudian siswa menjawab pertanyaan dan menemukan kosakata yang ada pada bacaan tersebut. Tetapi kenyataannya banyak siswa tidak mampu untuk menjawab pertanyaan dan memaknai kosakata tersebut.
Sebagai guru di SMP Negeri 5 Comal, Kabupaten Pemalang, penulis memberikan motivasi kepada siswa untuk mencintai buku dan gemar membaca buku, karena dengan membaca kita akan menambah wawasan dan pengetahuan yang luas. Sering diibaratkan bahwa buku adalah jendela kita (dengan membaca akan menambah wawasan dan pengetahuan yang luas). Maka siswa dikatakan mempunyai kemampuan membaca, apabila siswa tersebut selesai membaca mampu memaknai bentuk-bentuk bahasa tertulis sehingga pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan dapat diterima secaran utuh. Seseorang dikatakan memiliki keterampilan membaca apabila dapat menafsirkan makna dan bentuk-bentuk bahasa tertulis berupa kata, kalimat, dan paragraf yang dibacanya. Semakin gemar membaca siswa itu semakin banyak penguasan kosakata/perbendaharaan kata yang dimilikinya.
Siswa dikatakan mempunyai kemampuan membaca, apabila siswa tersebut selesai membaca mampu memaknai bentuk-bentuk bahasa tertulis sehingga pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan dapat diterima secaran utuh. Seseorang dikatakan memiliki keterampilan membaca apabila yang bersangkutan dapat menafsirkan makna dan bentuk-bentuk bahasa tertulis berupa kata, kalimat, dan paragraf yang dibacanya. Semakin gemar membaca siswa itu semakin banyak penguasan kosakata/ perbendaharaan kata yang dimilikinya. Dengan demikian siswa dapat dikatakan mampu mengguasai kosakata/perbendaharaan kata. (agu2/ton)
Guru SMP Negeri 5 Comal, Kabupaten Pemalang