RADARSEMARANG.COM, E-SMART sebagai media pembelajaran daring di MAN 2 Bantul yang merupakan madrasah keterampilan menjadi motor penggerak kegiatan belajar mengajar online. Langkah awal yang dilakukan ialah guru mengupload materi atau bahan ajar dalam bentuk pdf, kemudian siswa ditugaskan untuk mendownload materi lewat akun E-Smart-nya masing-masing. Setelah mempelajarinya, siswa akan diberikan arahan dan penjelasan tentang materi tersebut kemudian siswa mengerjakan LKS (lembar Kerja Siswa) yang telah disediakan oleh pendidik. Selain memberikan penjelasan, guru juga menyediakan forum diskusi yang dapat dilaksanakn kapanun tanpa mengenal waktu. Melihat dari keefektifan media pembelajaran daring ini, seyogyanya hal-hal yang menjadi hambatan di luar madrasah seperti peran orang tua dan kesiapan peserta didik dapat diatasi dengan baik.
Dampak dari penyebaran corona virus merambah di berbagai sektor termasuk dunia pendidikan. Pembelajaran masa pandemi menciptakan banyak kondisi dan hal-hal baru, baik dari sisi orang tua, peserta didik maupun pendidik. Tidak sedikit dari orang tua yang mengeluhkan perilaku anaknya selama masa pembelajaran daring, mulai dari kedisplinanan anak yang menurun, sikap anak yang sulit diatur dan biaya ekonomi yang membengkak akibat penggunaan kuota untuk pembelajaran online. Ketika pendidik memberikan tugas maka secara tidak langsung orang tua turut bertanggung jawab dalam ketuntasan tugas tersebut, hal inilah yang menjadi tugas tambahan orang tua menjadi guru untuk anaknya di rumah. Sebagian anak akan cenderung sulit diatur dikarenakan mereka merasa lebih ‘takut’ pada gurunya di sekolah. Namun sebagai orang tua harus selangkah lebih pintar daripada anaknya, karena keberhasilan seorang anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh yang diberikan orang tuanya.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua menurut Hurlock (1999) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pola asuh orang tua, yaitu karakteristik orang tua yang berupa, kepribadian orang tua setiap orang berbeda dalam tingkat energi, kesabaran, intelegensi, sikap dan kematangannya. Karakteristik tersebut akan mempengaruhi kemampuan orang tua untuk memenuhi tuntutan peran sebagai orang tua dan bagaimana tingkat sensifitas orang tua terhadap kebutuhan anak-anaknya. Keyakinan yang dimiliki orang tua mengenai pengasuhan akan mempengaruhi nilai dari pola asuh dan akan mempengaruhi tingkah lakunya dalam mengasuh anak-anaknya. Oleh karenanya orang tua tidak hanya sebagai director/pengasuh namun juga fasilitator, motivator dan guru di rumah.
Pembelajaran jarak jauh akan tercapai dengan baik jika ada kolaborasi yang baik antara pendidik, peserta didik dan orang tua. Peserta didik harus sadar secara penuh akan kewajiban dan hak menjadi seorang pelajar dan anak. Ketika peserta didik diberikan tugas, hendaknya segera dituntaskan karena jika tidak, maka lambat laun akan menumpuk dan menghambat proses pembelajaran di kemudian hari. Tidak dipungkiri bahwa metode pembelajaran yang cenderung statis akan menimbulkan kejenuhan pada siswa, oleh karenanya seorang guru dituntut untuk memberikan inovasi dalam KBM sehingga siswa lebih nyaman dan tertarik untuk belajar. Terkadang, guru hanya memberikan materi tanpa memahami bagaimana motivasi belajar siswa. Masa PJJ kemutakhiran tekhnologi tak cukup, inovasi dan ke-update-an materi juga menjadi point penting dalam era tersebut, selain itu guru harus mampu memanfaatkan perangkat yang sudah ada dan dimiliki siswa, penilaian dan umpan balik, memberi kesempatan untuk berkomunikasi banyak arah, peserta didik belajar sesuai kemampuan dan kecepatan masing-masing dan guru dapat mengontrol aktiviatas siswa meskipun tidak di tempat yang sama. Tanpa sinergitas antara ketiga komponen, maka mustahil tercipta kualitas pembelajaran online yang bermutu. (ipa1/zal)
Guru MAN 2 Bantul Yogyakarta