RADARSEMARANG.COM, Pandemi Covid-19 membuat pemerintah mengambil kebijakan dengan menerapkan social distancing. Ini untuk meminimalisasi penularan Covid-19. Segala kegiatan seperti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah harus dilakukan di rumah atau dilakukan secara online.
Dalam pelaksanaan pembelajaran secara online ini semua pihak dituntut untuk mengerahkan segala tenaga dan pikiran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Baik sekolah, guru, peserta didik, dan orang tua semua terlibat dalam proses pembelajaran ini.
Guru sebagai pendidik dan pengajar harus menggunakan strategi dan model pembelajaran yang tepat dalam menyampikan materi pada peserta didik agar tepat sasaran. Dengan kemampuan peserta didik yang tentunya berbeda-beda tingkat kemampuan dan daya pikirnya, maka pemilihan metode dan media pembelajaran sangatlah penting.
Dalam hal ini juga terjadi di SMK Negeri 2 Temanggung. Materi pada mata pelajaran bahasa Jawa harus tepat sasaran pada peserta didik. Maka penulis menggunakan model kontekstual dalam pembelajaran tembang macapat, sebagai salah satu solusinya.
Pembelajaran kontekstual adalah model yang mengusahakan untuk membuat siswa aktif dalam menggali kemampuan diri siswa dengan mempelajari konsep-konsep sekaligus menerapkannya dan mengaitkannya dengan dunia nyata di sekitar lingkungan siswa (Elaine B. Johnson, 2007:14).
Kontekstual merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Langkah-langkah kerja model pembelajaran kontekstual adalah mengembangkan metode belajar mandiri, melaksanakan penemuan (inquiry), menumbuhkan rasa ingin tahu siswa, menciptakan masyarakat belajar, hadirkan “model” dalam pembelajaran, lakukan refleksi di setiap akhir pertemuan, lakukan penilaian yang sebenarnya (Suparto, 2004:6).
Tujuan dalam pembelajaran ini adalah siswa dapat belajar dari rumah dengan penuh semangat dan mengurangi rasa jenuh serta dapat mandiri dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan tembang macapat.
Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran ini siswa diminta membaca materi yang sudah diberikan dan mengamati tayangan video tembang macapat yang sudah diberikan melalui Google Classroom.
Tembang macapat merupakan salah satu tembang atau lagu daerah yang paling populer di Jawa. Macapat merupakan tembang atau puisi tradisional Jawa yang menceritakan tahap-tahap kehidupan manusia. Filosofinya menggambarkan tentang seorang manusia dari lahir, mulai belajar di masa kanak-kanak, saat dewasa, hingga akhirnya meninggal dunia.
Tembang macapat juga termasuk dalam golongan tembang cilik dalam bagian tembang Jawa. Terdapat sebelas jenis tembang macapat yakni Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmarandana, Gambuh, Dandanggula, Durma, Pangkur, Megatruh, dan Pucung. Setiap jenis tembang tersebut memiliki watak-watak yang berbeda.
Sebagai umpan balik dalam pembelajaran ini siswa diberi tugas untuk menganalisis tembang macapat yang ada pada video yang sudah diberikan di google classroom dan tugas dikirim ke google classroom, guru dapat dengan cepat melihat hasil pekerjaan siswa. Jika hasilnya kurang memuaskan maka perlu diadakan perbaikan pembelajaran maupun perbaikan penilaian.
Dengan pembelajaran model kontekstual peserta didik lebih aktif dan kreatif berusaha menganalisis sendiri isi tembang macapat dan memungkinkan peserta didik belajar mandiri di rumah. Dari beberapa hasil yang sudah dikirim melalui google classroom, dapat diketahui seberapa besar penguasan materi oleh peserta didik karena mereka dapat melihat nilainya secara langsung.
Model pembelajaran kontekstual diharapkan dapat menjadi solusi dari kesulitan guru SMK Negeri 2 Temanggung dalam memilih model pembelajaran. (pm1/lis)
Guru Bahasa Jawa SMK Negeri 2 Temanggung