RADARSEMARANG.COM, PADA hakikatnya matematika merupakan salah satu ilmu yang tidak semua orang dengan mudah memahaminya. Karena berhubungan dengan ide, proses penalaran yang terbagi menjadi 4 wawasan yang luas yaitu : aritmetika, aljabar, geometri, dan analisis. Keberadaan matematika tidak bergantung kepada bidang studi lain bahkan matematika dijuluki sebagai ratunya ilmu. Sedangkan kerja matematika diatur menurut urutan yang logis yaitu observasi, menduga, menguji hipotesis, mencari analogi, dan akhirnya teorema atau dalil yang dimulai dari unsur yang tidak didefinisikan tetapi eksistensinya diakui ada. Sebagai contoh adalah titik, garis lengkung, dan bidang. Tanpa pemikiran seperti itu matematika tidak akan terwujud.
Topik dalam matematika itu tersusun secara heararki mulai dari yang mendasar sampai kepada yang paling sukar. Karena itu setiap orang yang ingin belajar matematika dengan baik harus melalui jalur-jalur yang pasti yang telah tersusun secara logis. Dengan kata lain untuk memahami suatu topik tertentu maka ia harus lebih memahami topik atau konsep sebelumnya, atau dapat dikatakan ada prasasti pemula yang harus dikuasai sebelum ia belajar topik berikutnya.
Dengan mengetahui cara mempelajari ilmu yang dibilang runtut ini , kebanyakan orang tidak memiliki kesabaran dan kedisiplinan untuk mempelajarinya. Hal ini dibutuhkan waktu yang tidak sedikit agar materi yang akan dipelajari bisa difahami dan mampu untuk menyelesaikan soal-soal yang dihadapinya. Apalagi dimasa pandemi Covid 19 sekarang ini, para peserta didik dan pendidik melakukan pembelajaran dengan model daring, bahkan ada juga yang memadukan antara daring dan luring. Namun banyak para peserta didik kelas 9 di SMP Negeri 3 Kendal yang mengalami banyak permasalahan diantaranya: materi yang susah untuk difahami dengan baik, paket kuota yang tidak memadahi, tidak memiliki alat IT, kurangnya kepedulian para wali murid terhadap proses pembelajaran anak dan masih banyak lagi.
Maka dari itu dengan melihat fenomena yang terjadi penulis mengambil suatu langkah untuk menerapkan Metode Resitasi dalam pembelajaran matematika pada materi Ttansformasi. Hal ini dilakukan agar materi pembelajaran dapat lama tertahan dalam diri peserta didik dan mampu menyelesaikan permasalahan dengan waktu yang cukup longgar.
Metode Resitasi adalah metode pemberian tugas atau penugasan.. Sudah barang tentu tugas yang diberikan berhubungan dengan topik yang sedang dan atau dipelajari. Metode ini dipergunakan dalam menyajikan bahan pelajaran dengan memberikan sejumlah tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar. Dalam percakapan sehari-hari metode ini sering disebut sebagai pekerjaan rumah, akan tetapi sesungguhnya metode ini lebih luas dari pekerjaan rumah. Karena peserta didik dalam belajar tidak hanya dilakukan di rumah, di halaman rumah, di kebun , atau tempat lain seperti taman dan bertujuan agar memperoleh hasil belajar yang optimal. Dalam pelaksanaannya metode resitasi mempunyai 3 fase yaitu (1) Pemberian tugas dan penjelasannya, (2) Pelaksanaan tugas, (3) Pertanggungjawaban tugas dan penilaian. Adapun jenis tugas antara lain : membuat rangkuman,, makalah, menyelesaikan soal, mengadakan obserfasi, mendemonstarsikan sesuatu, dan menyelesaikan proyek. ( Drs. Sudirman N dkk, 1990 : 143-145 ).
Dengan metode resitasi pada materi Transformasi dalam pembelajaran matematika kelas 9 SMP Negeri 3 Kendal, materi pembelajaran dapat tertahan lama pada diri peserta didik dan mereka mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. (ipa1/zal)
Guru SMPN 3 Kendal