29 C
Semarang
Thursday, 17 April 2025

Asyik Belajar Alat Ukur dengan Microsoft Sway

Oleh : Ahmad Harosyid, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PEMBELAJARAN di masa pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi guru dan siswa. Jika dalam pembelajaran tatap muka siswa dapat bertanya secara langsung kepada guru ketika mereka menemui kesulitan, kini ketika pembelajaran menggunakan model daring siswa dihadapkan pada kondisi yang kurang menguntungkan. Jaringan internet yang tidak merata, keterbatasan penguasaan teknologi dan waktu pembelajaran membuat siswa tidak bisa lagi terlalu sering bertanya kepada guru saat pembelajaran dilakukan. Untuk itulah dibutuhkan kreatifitas guru dalam memilih media pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Kompetensi menggunakan alat-alat ukur pada teknik kendaraan ringan SMK Negeri 1 Bancak Kab. Semarang meliputi: mengidentifikasi alat ukur, menggunakan alat-alat ukur mekanik, menggunakan alat-alat ukur pneumatik, menggunakan alat-alat ukur elektrik/elektronik, dan merawat alat-alat ukur.

Pada kenyataannya yang terjadi pelajaran alat- alat ukur merupakan salah satu pelajaran yang sulit untuk dipahami karena membutuhkan pemahaman, penggunaan dan ketelitian dari peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan perolehan prestasi belajar yang dicapai siswa belum cukup memuaskan, masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. Siswa juga cenderung pasif dalam pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam proses pembelajaran selain metode mengajar. Hamalik (2003) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar dapat membangkitkan minat, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar bahkan memberikan pengaruh psikologis kepada peserta didik. Untuk mengatasi masalah penguasaan kompetensi menggunakan alat alat ukur, guru menggunakan media pembelajaran online yaitu microsoft sway. Sway merupakan aplikasi dari microsoft office yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, memformat, berbagi ide, cerita, dan persentasi di kanvas interaktif berbasis web (BPTIKP, 2016:48). Dengan menggunakan sway, guru bebas memasukkan teks, gambar, dokumen, video, bagan, atau konten lain sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Guru dapat menampilkan berbagai gambar alat ukur, fungsi, dan cara penggunaannya dengan media ini sehingga cakupan materi yang luas di kompetensi ini dapat terakomodir oleh siswa.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan media pembelajaran dengan aplikasi ini adalah membuka microsofti sway dengan menggunakan akun microsoft office 365 di portal.offie.com. Setelah masuk akan muncul fitur-fitur seperti judul, heading, teks, gambar, video, tweet, audio, sematkan, dan juga grup. Mulailah menyusun tampilan yang akan kita buat dengan mengatur tata letak sub judul, tampilan latar, memasukkan teks, gambar, dan juga mengimpor konten yang sesuai dengan materi pelajaran yaitu macam alat ukur, fungsi dan cara penggunaannya. Langkah terakhir bagikan link sway kepada siswa melalui google classroom.

Dengan tampilan materi dalam sway yang variatif membuat siswa lebih tertarik mempelajari materi. Mereka mendapatkan pemahaman yang cukup tentang alat ukur secara visual dan audio baik dari macam macamnya, fungsinya, cara penggunaannya. Hal ini terlihat dari meningkatnya hasil belajar kompetensi menggunakan alat alat ukur. Banyak siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM. Selain itu, interaksi guru dan siswapun meningkat. Siswa lebih sering bertanya terkait materi yang disampaikan.

Dengan demikian jelaslah bahwa media pembelajaran sway menjadikan pembelajaran tidak membosankan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara dinamis, interaktif dan perorangan. Selain itu media sway dibuat agar siswa belajar sesuai dengan kecepatan kemampuan pemahaman masing masing dimanapun dan kapanpun. (ipa1/zal)

Guru SMKN 1 Bancak, Kab. Semarang.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya