32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Bermain Peran Tentang Kegiatan Ekonomi di Indonesia

Oleh : R. Pandu Widiatmaja Eko Aprianto, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, BELAJAR merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sen-diri dalam interaksinya dengan lingkungan (Slameto, 2003:2). Keberhasilan proses belajar mengajar diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Pencapaian hasil belajar IPS yang sebaik-baiknya oleh peserta didik merupakan harapan semua pihak. Tetapi, pada kenyataanya tidak semua peserta didik mencapai hasil seperti yang diharapkan.

Tingkat penguasaan belajar dalam mempelajari IPS dapat dilihat dari prestasi belajar yang umumnya dinyatakan dalam bentuk nilai. Penguasaan konsep IPS yang kurang, mengakibatkan nilai yang diperolehnya rendah. Hasil belajar peserta didik SD yang rendah pada mata pelajaran IPS menunjukkan adanya kesulitan belajar IPS. Kesulitan belajar berkaitan dengan hambatan penguasaan tujuan belajar. Untuk itu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik setiap guru harus mampu menggunakan berbagai macam startegi pembelajarn di dalam kelas, slah satunya dengan metode bermain peran dalam pembelajaran IPS.

Dalam metode bermain peran yang diterapkan di SDN Sembojo ini beberapa peserta didik memainkan peran atau tokoh seperti pada soal yang diberikan, kemudian peserta didik yang lain mengidentifikasi informasi yang diberikan dari soal tersebut seperti apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Setelah itu peserta didik mendiskusikan soal tersebut beserta penyelesaiannya, kemudian salah satu peserta didik menuliskan jawaban yang diperoleh di papan tulis dan dibahas bersama-sama. Dengan menggunakan metode bermain peran diharapkan kemampuan pemahaman dapat dimiliki peserta didik. Karena dengan metode bermain peran dapat mengarahkan peserta didik lebih merasakan secara langsung berproses nyata seperti dalam kehidupan sehari-hari.

Langkah pada kegiatan awal pembelajaran, guru harus mampu menarik perhatian peserta didik dengan cara memberikan apersepsi untuk menggali pengetahuan yang dimiliki peserta didik sebelumnya. Apersepsi yang dilakukan sesuai dengan materi pembelajaran yaitu tentang kegiatan ekonomi di indonesia. Memberikan apersepsi dapat berupa pertanyaan, seperti “apakah kalian tahu ayah kalian bekerja sebagai apa?”. Jawaban dari setiap peserta didik pasti berbeda-beda. Hal itu akan membuat peserta didik tertarik untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya. Pada kegiatan inti, guru menuliskan judul materi di papan tulis, yaitu ”Jenis-jenis Pekerjaan”. Secara garis besar guru menerangkan terlebih dahulu tentang materi dan konsep pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran. Selanjutnya guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok diskusi sekaligus sebagai pemilihan peran yang akan dimainkan peserta didik.

Kegiatan yang diperankan oleh peserta didik adalah profesi dokter, tukang potong rambut, tukang becak, pedagang grosir, produsen jamu, pembeli, dan pedagang eceran. Awalnya peserta didik banyak yang kurang mengerti tentang tugas yang diberikan, kemudian guru menjelaskan dan membimbing peserta didik dalam melakukan kegiatan bermain peran. Baru setelah itu mempersiapkan properti yang telah dipersiapkan guru untuk kegiatan tersebut. Secara acak satu per satu kelompok maju bermain peran, sedangkan kelompok lain mengamati dari tempat duduk. Dari suasana yang tergambar dalam kegiatan bermain peran, terlihat bahwa ketertarikan dan motivasi mengikuti pembelajaran mulai terlihat dari para peserta didik. Akan tetapi karena baru pertama kali mereka mengadakan pembelajaran dengan menggunakan metode role playing. peserta didik terlihat malu untuk memerankan dramatisasinya.

Oleh karena itu, guru juga memotivasi peserta didik untuk percaya diri karena pada metode bermain peran tidak di tekankan pada kemampuan peserta didik untuk memainkan peran. Kelompok pertama maju berperan menjadi tukang cukur dan konsumennya, sedangkan kelompok lain menonton dan mengamati. Dialog tersebut menggambarkan kegiatan ekonomi dalam bidang jasa. Setiap kelompok memerankan profesi yang berbeda dengan dialog yang berbeda pula. Setelah semua kelompok maju, guru memberikan penjelasan dan berdiskusi tentang fokus materi bahwa pekerjaan-pekerjaan yang sudah diperankan peserta didik dapat di masukkan dalan jenis-jenis kegiatan perekonomian, seperti tukang cukur dapat dimasukan dalam jenis kegiatan perekonomian jasa, petani dimasukan dalam jenis perekonomian pertanian dan lain-lain. (gb3/zal)

Guru SDN Sembojo


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya