RADARSEMARANG.COM, PANDEMI Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit korona virus 2019 di seluruh dunia.Penyakit ini disebabkan oleh korona virus jenis baru yang di beri nama SARS-Cov-2.Wabah Covid-19 pertama kali dideteksi di kota Wuhan,Hubei,Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019 dan ditetapkan sebagai pandemic oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020.Melansir Worldometers,Kamis (1/7/2021), virus corona telah menginfeksi 182.912.981 orang di seluruh dunia.Dari jumlah tersebut, 167.419.823 orang telah dinyatakan sembuh dan 3.961.082 orang meninggal dunia.
Virus corona diduga menyebar diantara orang-orang terutama melalui percikan pernafasan (droplet) yang dihasilkan selama batuk.Percikan ini juga dapat dihasilkan dari bersin dan pernafasan normal.Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah seseorang.
Pandemi corona berdampak luar biasa bagi kehidupan masyarakat hampir disemua bidang kehidupan, termasuk didalamnya dunia pendidikan.Aktivitas belajar mengajar menjadi tidak normal,karena murid tidak diperbolehkan hadir disekolah.Proses kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online.Akibatnya banyak murid yang tidak/kurang bisa mengikuti proses belajar mengajar dikarenakan berbagai macam kendala,diantaranya adalah jaringan internet yang belum menjangkau seluruh wilayah, kepemilikan Laptop/HP,dan tingkat pemahaman tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi yang masih rendah.
Dibalik pandemic corona yang melanda seluruh dunia,ada berkah tersembunyi (blessing Disguise) yang bisa diambil dari pandemic ini,terutama di bidang pendidikan.Baik yang berkaitan dengan pemerintah,orang tua,guru dan juga murid.
Dengan diberlakukannya sistem pembelajarn secara online/daring maka pemerintah sebagai pembuat kebijakan di bidang pendidikan,mau tidak mau diharuskan menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang proses belajar mengajar.Dalam hal ini jaringan internet merupakan sarana vital yang mesti disiapkan.Jika sebelum pandemi terjadi banyak daerah yang belum terjangkau jaringan internet,dengan adanya pandemi terjadi penambahan jumlah daerah yang bisa dijangkau jaringat internet.
Selama ini orang tua cenderung memasrahkan pengawasan pendidikan anak ke fihak sekolah,sehingga sering kali orang tua tidak tahu perkembangan pendidikan anak mereka.Adanya pandemi membuat anak melaksanakan proses belajar dari rumah dan didampingi oleh orang tua.Kebersamaan anak dan orang tua ketika belajar online ini,membuat orang tua lebih bisa mengawasi dan memantau perkembangan pendidikan anak.Disamping mendampingi,orang tua juga bisa langsung mengetahui dan membantu anak,jika mendapat kesulitan dalam proses belajarnya.
Bagi seorang guru sebagai tenaga pendidikan,sistem pembelajaran tatap muka merupakan cara pembelajaran yang biasa dilakukan selama ini.Guru bisa langsung berinteraksi dengan anak dalam proses belajar mengajar.Namun dengan badai pandemi corona yang begitu besar dampaknya,hal tersebut tidak bisa lagi dilakukan.Guru harus menjalankan proses belajar mengajar secara online/daring.Dan untuk bisa melakukan proses belajar secara online,guru dituntut tahu dan memahami Teknologi Informasi dan Komunikasi.Tuntutan ini membuat guru harus belajar lagi untuk menambah pengetahuannya dibidang TIK.Disamping itu guru juga belajar lagi tentang penggunaan media pembelajaran yang memungkinkan untuk diterapkan pada saat proses pembelajaran daring.
Murid sudah terbiasa diajar secara tatap muka sebelum adanya pandemi corona melanda. Dengan adanya pandemi, murid dibiasakan untuk menggunakan media sosial dan perangkat TIK lainnya,sehingga pengetahuan anak juga bertambah.Dan jika sebelum nya murid mendapatkan sumber belajar dari guru nya saja,maka sekarang murid mendapat tambahan sumber belajar dari berbagai fihak,karena murid bisa mencari tahu materi yang diajarkan lewat media sosial maupun mencari di internet. Seperti yang diterapkan di MTsN 2 Grobogan. (agu2/zal)
Guru MTsN 2 Grobogan