RADARSEMARANG.COM, Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain dengan alat tentang apa yang harus disampaikan dalam bentuk pesan, informasi. Atau hanya sebuah dongeng yang dikemas dalam bentuk cerita yang dapat didengarkan dengan rasa menyenangkan.
Bercerita juga merupakan salah satu metode yang digunakan guru dalam pembelajaran. Metode bercerita ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar kepada anak. Cerita yang disampaikan harus mengandung pesan, nasihat, dan informasi yang dapat ditangkap oleh anak. Sehingga anak dapat dengan mudah memahami cerita serta meneladani hal-hal baik yang terkandung di dalam isi cerita yang telah disampaikan.
Menurut Gunarti dkk (2008), bercerita adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menyampaikan pesan, informasi, atau sebuah dongeng belaka, yang dilakukan secara lisan dan tertulis. Merupakan metode dari suatu kegiatan pengembangan yang ditandai dengan pendidik memberikan pengalaman belajar kepda peserta didik melalui pembacaan cerita secara lisan.
Dalam kegiatan ini guru harus pandai memilih cerita yang sesuai dengan perkembangan anak. Juga disesuaikan tujuan pembelajaran yang sedang ditanamkan. Seperti yang dilaksanakan di SMPNegeri 2 Sawangan pada siswa kelas VII pada materi pembelajaran Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan.
Adapun teknik-teknik bercerita yang dapat dilakukan di antaranya : membaca langsung dari buku, menggunakan ilustrasi dari buku, menggunakan papan flanel, menggunakan media boneka, menggunakan media audio visual, anak bermain peran atau sosiodrama.
Sedangkan teknik yang diterapkan di SMP Negeri 2 Sawangan pada materi pembelajaran Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan menggunakan alat peraga tak langsung berupa audio visual. Pada apersepsi guru memberikan pengantar tentang keadaan negara kita yang penuh dengan keberagaman.
Dilanjutkan pemberian materi, guru bercerita dengan dibantu tampilan gambar ataupun penggalan video yang telah dipersiapkan. Peserta didik diminta menyimaknya. Setelah selesai, guru dapat mengajukan pertanyaan baik secara lisan maupun tertulis sesuai materi yang telah didengarnya. Hal ini bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap isi cerita.
Setelah itu, peserta didik diberikan kesempatan untuk membuat ringkasan dari materi yang yang telah disimaknya kemudian diminta bercerita di depan kelas.
Manfaat bercerita bagi peserta didik menurut Hidayati (http://www.niahidayati.net) dapat mengembangkan kemampuan berbicara, dan memperkaya kosakata; dapat melatih dan memperkaya kemampuan berbahasa dan memahami struktur kalimat. Serta mempermudah proses pembelajaran pada anak, karena kemampuan berfikir lebih mudah menyerap nilai yang terkandung di dalam cerita.
Metode bercerita adalah cara yang digunakan untuk menjelaskan materi pendidikan kepada peserta didik dengan mengungkapkan peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian agar bisa diambil pelajaran dalam upaya membentuk kepribadian anak.
Salah satu nilai-nilai karakter utama pada mata pelajaran PPKn yaitu menghargai keberagaman. Hal ini sangat selaras pada penyampaian materi Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan. Dengan menggunakan metode bercerita diharapkan peserta didik dapat saling menghormati dan bekerja sama walaupun adanya perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Tidak memilih-milih teman dalam pergaulan serta dapat menghargai hasil karya atau produk suku lain, dengan cara mengapresiasi, mengoleksi, memakai ataupun menyanyikan. Dengan demikian penanaman karakter pada mata pelajaran PPKn dapat terintegrasikan dalam setiap pembelajaran seperti halnya karakter menghargai keberagaman yang menerapkan metode bercerita. (pm2/lis)
Guru PPKn SMPN 2 Sawangan, Kabupaten Magelang