RADARSEMARANG.COM, Pelayanan prima (exellent service) adalah pelayanan sebaik-baiknya yang dapat menimbulkan rasa puas, yang berorientasi pada pemenuhan tuntutan. Untuk menunjang pelaksanaan pelayanan prima telah dikembangkan konsep total quality management (TQM) yaitu sistem manajemen yang melibatkan semua manajemen dan pegawai untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas proses organisasi agar kebutuhan, keinginan dan harapan bisa terpenuhi.
Maka pelayanan prima di SMK Negeri 1 Kedungwuni selalu menerapkan konsep A3 yaitu attitude (sikap), attention (perhatian), action (tindakan). Seperti kebiasaan yang guru terhadap peserta didik dengan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) saat datang ke sekolah. Karena peserta didik selalu mengharapkan sikap dan perilaku yang baik serta menyenangkan dari bapak ibu guru di sekolah.
Pada mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan tak kalah pentingnya melaksanakan pelayanan prima terhadap peserta didik. Melalui pelayanan prima guru dapat menarik perhatian kepada peserta didik. Dalam memberikan pelayanan prima seorang guru harus mempunyai pribadi yang prima. Seperti ramah, sopan dan penuh hormat, tampil yakin memberikan kesan ceria, berpenampilan rapi, senang bergul dan mudah memaafkan.
Hal inilah yang bisa membangkitkan peserta didik untuk semangat belajar dan senang dengan pelajarannya. Setiap guru tentunya bertujuan untuk menciptakan anak didiknya berhasil dan sukses. Setelah menempuh dan menimba ilmunya selama tiga tahun di masing-masing kompetensi keahlian. Setelah peserta didik lulus ada yang melanjutkan studinya ada sebagian yang memilih mencari pekerjaan baik di instansi pemerintahan maupun instansi swasta. Tetapi kenyataannya tidak semua akan tertampung.
Di sinilah mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan memberikan bekal ilmu berjiwa wirausaha untuk hidup mandiri serta mengikuti tren perkembangan zaman sekarang. Berkreasi dan berinovasi menyajikan gagasan, pengetahuan konkret maupun abstrak. Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang dihadapinya.
Menjadi wirausaha adalah salah satu pilihan untuk memajukan bangsa Indonesia. Kewirausahaan tidak hanya menyangkut kegiatan yang bersifat komersial tetapi juga nonkomersial. Kewirausahaan yang dilakukan dengan semangat sikap atau perilaku yang tepat dan unggul untuk meningkatkan efesiensi yang seluas luasnya dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik kepada semua pihak yang berkepentingan.
Beberapa kriteria yang menunjukkan suatu pelayanan. Pelayanan merupakan pengeluaran tak berbentuk (intangible output). Pelayanan merupakan pengeluaran variabel yang tidak standar, pelayanan kepada seseorang diberikan dengan pertimbangan yang sangat matang. Menurut Stamatis bahwa ada tiga dimensi yang berkaitan dengan TQS (total quality service) yaitu strategi, sistem dan SDM.
Strategi merupakan dimensi yang digunakan sebagai pendekatan yang efektif dalam mencapai sasaran organisasi melalui pelayanan yang baik. Sistem adalah program dan prosedur yang dirancang untuk mendorong penyampaian pelayanan yang nyaman dan berkualitas. SDM adalah tenaga kerja disegala bidang yang memiliki kapasitas yang bersifat responsif.
Pelayanan prima berdasarkan konsep A3 yaitu: pertama, pelayanan prima berdasarkan konsep sikap (attitude) berpenampilan serasi adalah cara seseorang menampilkan dirinya secara harmonis atau sesuai dengan seharusnya. Berpikir positif adalah pola berfikir yang sehat, logis dan rasional. Kedua, pelayanan prima berdasarkan konsep perhatian (attention) adalah mendengarkan dan memahami kebutuhan siswa serta mengamati perilaku siswa dengan bermacam karakter dan sifat. Ketiga, pelayanan prima berdasarkan konsep tindakan (action) dengan melaksanakan pelayanan mencatat dan mewujudkan kebutuhan siswa serta mengucapkan terimakasih kepada peserta didik yang berprestasi. (gb1/lis)
Guru SMKN 1 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan