RADARSEMARANG.COM, Pada hakikatnya pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam membangun sebuah bangsa menuju kesejahteraan rakyat. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan salah satu konsep pendidikan adalah proses pendidikan harus diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran.
Jadi, pendidikan tidak semata-mata berusaha mencapai hasil belajar, tetapi berusaha memperoleh hasil atau proses belajar yang terjadi pada anak. Dengan demikian, antara proses dan hasil belajar harus berjalan seiring dan seimbang. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, diperlukan metode. Pembelajaran di sekolah pada umumnya secara klasikal. Pembelajaran semacam ini menganggap semua siswa memiliki kemampuan yang sama. Padahal keadaan berbeda satu sama lainnya, sehingga setelah pembelajaran hasilnya berbeda-beda pula.
Dalam mata pelajaran bahasa Inggris terdapat empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis (writing). Dari empat keterampilan berbahasa tersebut dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar yaitu keterampilan yang bersifat menerima (represive) meliputi keterampilan menyimak (listening) dan membaca (reading) serta keterampilan yang bersifat mengungkapkan (productive). Meliputi keterampilan menulis (writing) dan berbicara (speaking).
Pembelajaran menulis merupakan permulaan yang sangat penting diajarkan di sekolah agar peserta didik dapat terlibat kegiatan baca tulis. Tanpa memiliki kemampuan menulis teks yang memadai sejak dini, peserta didik akan mengalami kesulitan belajar pada tahap selanjutnya.
Kemampuan menulis teks deskripsi (descriptive text) hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan latihan. Kemampuan dan keterampilan menulis teks merupakan hasil proses belajar mengajar dan ketekunan berlatih.
Untuk memperoleh keterampilan menulis tidak cukup dengan mempelajari tata bahasa dan mempelajari pengetahuan tentang teori menulis, melainkan tumbuh melalui proses pelatihan.
Untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa kelas 7F semester ganjil SMP Negeri 38 Semarang, terutama bidang kemampuan menulis teks deskriptif (descriptive text) diperlukan pendekatan pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas belajar dan kreativitas siswa.
Adapun upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi (descriptive text) dengan menggunakan pendekatan yang menekankan pentingnya proses belajar bagi siswa, yakni pendekatan melalui media gambar Dengan harapan hasil belajar peserta didik pada materi keterampilan menulis teks deskripsi (descriptive text) dapat meningkat dan mendapatkan hasil lebih baik.
Metode pengajaran sangat berpengaruh terhadap hasil dan pencapaian tujuan pengajaran. Kesesuaian antara penggunaan metode pengajaran dengan komponen sumber belajar yang telah diprogramkan sangat menentukan berhasil atau tidaknya hasil belajar siswa.
Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun yang penting untuk diperhatikan adalah ketepatan dalam memilih metode yang lebih tepat dan cocok diterapkan dalam situasi pengajaran. Serta kemampuan mengombinasikan metode-metode yang telah ditetapkan itu secara harmonis dan serasi.
Media gambar merupakan salah satu sarana yang baik digunakan untuk peserta didik dalam menulis teks deskripsi (descriptive text) karena dengan menggunakan media gambar peserta didik akan lebih mudah dalam memahami dan menuangkan ide dari gambar tersebut ke dalam bentuk kalimat.
Gambar digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat memicu atau merangsang gagasan siswa untuk dituangkan dalam bentuk tulisan atau kalimat. Guru diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan minat peserta didik terhadap materi kemampuan menulis teks deskripsi (descriptive text) pada mata pelajaran bahasa Inggris melalui media gambar.
Sesuai peranan guru sebagai motivator, guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik, karena minat sebagai motivasi yang dapat mempengaruhi belajar, berpikir dan berprestasi.
Dengan media gambar dalam membuat teks deskripsi (descriptive text), peserta didik dapat meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran, meningkatkan hasil belajar, menarik perhatian. Dan adanya keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan dapat menyelesaikan kesulitan dalam pembelajaran. (ips1/lis)
Guru SMP Negeri 38 Semarang.