RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran daring sudah satu tahun berjalan. Banyak masalah yang timbul. Di antaranya kejenuhan siswa. Siswa membuka HP tapi tidak untuk kegiatan pembelajaran, siswa kurang paham dengan intruksi guru dan lain sebagainya.
Untuk itu diperlukan keterampilan guru untuk membuat kegiatan pembelajan yang menarik. Siswa tidak terbebani dengan menulis/mengerjakan soal, siswa senang mengerjakan karena dapat juga kegiatan itu sudah biasa dilakukan sehari-hari.
Sistem pembelajaran daring merupakan pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan secara on line melalui internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah.
Menurut Agus Suprijono (2009:110) model pembelajaran picture and picture adalah metode belajar yang menggunakan gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran menggunakan model picture and picture menurut Johnson & Johnson mengandalkan gambar-gambar. Prinsip dasar model ini terdapat kelompok mempunyai tujuan, tugas dan tanggung jawab yang sama. Membutuhkan keterampilan dan dimintai pertanggungjawaban secara individu maupun kelompok.
Mata pelajaran agribisnis tanaman sayuran merupakan salah satu mata pelajaran produktif pertanian yang sangat memerlukan kegiatan praktik/keterampilan.
Siswa harus betul-betul melakukan kegiatan dari mulai penyiapan bibit, lahan, penanaman, pemeliharan, pemanenan, pascapanen dan pemasaran hasil tanaman sayuran.
Agar kegiatan pembelajaran efektif dan efisien guru berupaya agar siswa juga senang mengerjakan tugasnya. Berbagai cara diusahakan, dengan melihat kondisi sekolah dan lingkungan siswa. Mata pelajaran agribisnis tanaman sayuran ini cocok dengan kondisi sekolah dan lingkungan siswa yang sebagian besar dari kalangan petani terutama petani sayuran.
Selain kegiatan pembelajaran, siswa sudah melakukan kegiatan ini setiap hari tetapi tanpa ilmu yang cukup hanya berdasarkan arahan/kebiasaan orang tua. Dalam kegiatan belajar materi ini terdapat kegiatan dari siswa mulai menyiapkan bibit, penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pascapanen dan penjualan hasil.
Agar tidak mengalami kejenuhan dan senang melakukan kegiatan pembelajaran, siswa ditugaskan memfoto kegiatan yang berhubungan dengan materi setiap KD/kompetensi dasar, seperti model pembelajaran picture and picture.
Tugas ini dapat dilakukan dengan cara berkelompok atau mandiri dengan melihat kondisi tanaman di lahan. Siswa diperbolehkan memfoto kegiatan di beberapa tempat sesuai materi.
Kegiatan ini lebih menarik jika dilakukan dengan berkelompok selain menyenangkan karena sebagian besar siswa suka berfoto, dapat juga membantu orang tua. Setelah itu, siswa dapat memilih foto sesuai alur materi. Misal kegiatan pemanenan, pascapanen dan pemasaran. Siswa memfoto pada saat panen diberi keterangan umur panen, kriteria siap panen dan cara panen.
Foto kagiatan pasca panen diberi keterangan pembersihan hasil, sortasi, grading, penimbangan sampai pengemasan, foto pemasaran diberi keterangan hasil dan transaksi penjualan.
Dapat juga ditambahkan keterangan lain sesuai karakteristik tanaman sayuran masing-masing. Setelah foto terkumpul dan menyiapan keterangan, siswa membuat alur kegiatan dengan mengurutkan foto dan keterangan dibuat dalam satu lembar atau kolase foto. Kolase foto adalah kumpulan gambar yang disatukan untuk membuat satu gambar. Dengan kolase foto ini sudah menggambarkan/menceritakan seluruh kisah/ kegiatan.
Kegiatan ini menyenangkan karena siswa dapat membuat paduan gambar dengan aneka emoji, bintang pita dan lainnya sehingga lebih menarik. Siswa akan lebih tertarik dan senang membuat kiriman foto kolase dengan aneka bentuk sesuai kemampuan dan keterampilan siswa untuk menyusunnya.
Dengan kiriman foto kolase dari siswa sudah menggambarkan seluruh kegiatan yang dilakukan. Sebagai pengajar kita sudah dapat menilai dari segi pengetahuan, keterampilan bahkan sikap siswa tersebut. Kegiatan ini penulis lakukan untuk materi pemanenan sampai ke penjualan.
Dengan foto kolase ini, siswa akan senang, bersemangat dalam berkreasi. Apalagi dilakukan dengan cara berkelompok dengan pembatasan 2 sampai 4 siswa dengan menerapkan protokol covid, akan lebih menumbuhkan rasa tanggung jawab yang tinggi. (pm2/lis)
Guru Produktif Pertanian SMKN 1 Ngablak, Kabupaten Magelang.