RADARSEMARANG.COM, Sebagai upaya untuk mencegah pandemi Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar sekolah-sekolah meminta siswanya untuk belajar di rumah. Mulai 16 Maret 2020 sekolah menerapkan metode pembelajaran siswa secara daring. Lalu, efektifkah pembelajaran daring ini? Dan efektif jugakah jika pembelajaran dengan Videogram?
Permasalahan muncul ketika ketersediaan kuota tidak terpenuhi bagi siswa dan guru untuk memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Hal ini pun menjadi permasalahan yang sangat penting bagi siswa, guru dan orangtua siswa dari kalangan menengah ke bawah. Hingga akhirnya pemerintah mengeluarkan bantuan kuota untuk siswa dan guru.
Video merupakan media audio visual yang banyak dikembangkan untuk tujuan meningkatkan hasil pembelajaran. Penulis meneliti Efektivitas Penggunaan Video Pembelajaran dalam meningkatkan prestasi Bahasa Inggris Siswa Kelas VII A SMP Negeri 19 Semarang. Pendapat Arsyad dalam Wiarto (2016:136) menyatakan bahwa video merupakan gambar-gambar dalam frame, di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup. Selanjutnya Ahmad (2007:4) berpendapat bahwa guru dan media pendidikan hendaknya bahu-membahu dalam memberikan kemudahan belajar bagi siswa. Perhatian dan bimbingan secara individual dapat dilaksanakan oleh guru dengan baik, sementara informasi dapat pula disajikan secara jelas dan menarik.
Video dapat memberikan model yang lebih realistis kepada siswa sehingga siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Manfaat media video menurut Aqib (2013:51) antara lain: 1) Pembelajaran lebih jelas dan menarik; 2) proses belajar lebih interaksi; 3) efisiensi waktu dan tenaga; 4) meningkatkan kualitas hasil belajar; 5) belajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja; 6) menumbuhkan sikap positif belajar terhadap proses dan materi belajar; 7) meningkatkan peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Manfaat penggunaan video memiliki kekurangan dan kelebihan. Dengan adanya proses pembelajaran yang menggunakan media video, siswa dapat mengefisienkan waktu dalam belajar, memberikan pengalaman yang baru kepada siswa, dan memberikan informasi akurat, dan lebih menarik, tetapi menyita banyak waktu dan memerlukan biaya cukup mahal untuk membuat video.
Langkah-langkah pembelajaran, guru menginformasikan link kepada siswa. Semua siswa diharapkan hadir saat steraming berlangsung. Setelah link disebarkan, sesuai jadwal siswa kelas 7A hadir di zoom. Sebelum daring diinfokan materi yang akan dipelajari. Pembelajaran pertama guru hanya menginfokan materi tentang benda lewat WA tanpa penjelasan secara detail, siswa diberi ulangan online. Siswa yang mengikuti pembelajaran 16 siswa dan rata-rata nilai ulangan 67.
Pertemuan kedua hadir 25 siswa, penjelasan materi tentang hewan dengan powerpoint. Ulangan kedua, nilainya sudah lebih baik, rata-rata nilai 71. Tugas untuk mencari teks deskriptif dengan materi “The Person” dan penjelasannya dalam bentuk video. Pada pertemuan ketiga hadir 28 siswa. Tidak semua siswa membuat video, karena ada siswa yang HP-nya tidak bisa membuat video. Tetapi guru memberikan materi dengan video pembelajaran yang dapat dilihat siswa kapanpun, karena selain saat belajar video juga dishare di grup kelas. Ulangan berikutnya hasilnya lebih baik dari sebelumnya yaitu dengan rata-rata 73. Dengan rincian 18 siswa mendapat nilai 75 yang lainnya berkisar antara 50-85. Meski belum sesuai dengan KKM sekolah, yang penting sudah ada kenaikan dan siswa sudah lebih disiplin.
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, bahwa penggunaan media video efektif dapat meningkatkan prestasi bahasa Inggris siswa kelas VII A SMP Negeri 19 Semarang. Maka disimpulkan Efektivitas Penggunaan Videogram Pembelajaran dalam meningkatkan prestasi bahasa Inggris siswa kelas VII A SMP Negeri 19 pada semester 2 tahun 2021 Semarang berhasil. (ipa1/ton)
Guru SMP Negeri 19 Semarang.
