29.8 C
Semarang
Thursday, 8 May 2025

Supervisi Klinis Tingkatkan Kinerja Guru

Oleh : Jujuk Listiyawan, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Untuk meningkatkan mutu pendidikan ada tiga komponen utama yang saling berkaitan dan memiliki kedudukan strategi dalam kegiatan belajar mengajar. Ketiga komponen tersebut adalah kurikulum, guru, dan peserta didik (Syamsudin; 2005). Dari ketiga komponen itu guru lah yang menduduki posisi paling utama sebab peranannya sangat menentukan. Dalam pembelajaran, seorang guru harus mampu menerjemahkan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum secara optimal. Walaupun sistem pembelajaran sekarang sudah tidak berpusat pada guru lagi, namun seorang guru harus tetap memegang peranan penting dalam membimbing serta memfasilitasi siswa. Bahkan, menurut Undang-Undang Guru pasal 2 ayat 2 disebutkan bahwa seorang guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama, yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.

Pada kenyataan di lapangan menunjukan, terdapat guru yang mengalami kesulitan dalam menerapkan tugas utamanya. Kondisi ini mendasari perlunya guru memperoleh bantuan dan pembinaan. Salah satu cara paling efektif melakukan bimbingan kepada guru adalah dengan supervisi pendidikan. Menurut Purwanto (2000) supervisi pendidikan merupakan suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dalam melakukan pekerjaan secara efektif. Namun kegiatan supervisi biasanya dipandang guru sebagai beban karena merasa dinilai, padahal supervisi merupakan bimbingan untuk memberikan kesempatan bagi guru-guru berkembang secara profesional sehingga mereka lebih maju lagi dalam melaksanakan tugas utamanya.

Ada berbagai macam jenis supervisi, namun di SD Negeri Kutowinangun 5 Salatiga kami menggunakan konsep supervisi klinis, hal ini dikarenakan bentuk supervisi yang fokus pada peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam perencanaan, pengamatan, serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional. Tujuan dari supervisi klinis diantaranya: 1) Memberikan umpan balik yang objektif kepada guru mengenai proses pembelajaran. 2) Mendiagnosis dan memecahkan masalah guru dalam proses pembelajaran tersebut. 3) Membantu guru mengembangkan setrategi dalam proses pembelajaran. 4) Menilai dengan maksud membantu guru mengembangkan sikap positif terhadap pengembangan diri (Somad, 2014).

Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam penerapan supervisi klinis merupakan: 1) Pertemuan sebelum observasi untuk membicarakan kegiatan supervisi yang akan dilakukan. 2) Kepala Sekolah mengobservasu guru yang sedang mengajar, pada langkah ini dikumpulkan berbagai macam informasi dalam proses pembelajaran guru. 3) Analisis masalah dan strategi yang harus dilakukan untuk membantu guru. 4) Pertemuan setelah observasi, langkah ini kepala sekolah bersama guru membicarakan hasil serta memberikan bantuan kepada guru untuk memecahkan masalah. 5) Analisis kegiatan setelah observasi, langkah ini dilakukan dengan menyepakati tindakan lanjutan yang perlu dilaksanakan di waktu berikutnya.

Pelaksanaan supervisi klinis secara periodik di SD Negeri Kutowinangun 5 Salatiga dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. (ss2/ton)

Guru SD Negeri Kutowinangun 05 Salatiga.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya