RADARSEMARANG.COM, Indonesia saat ini masih dilanda wabah Covid-19. Hampir seluruh wilayah Indonesia terkena dampaknya. Sehingga pembelajaran masih dilakukan dengan cara daring. Karena dalam prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan para peserta didik, para pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat pada umumnya, dalam rangka pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi.
Penerapan pembelajaran daring ini tentu menuntut kesiapan berbagai pihak. Baik dari pihak sekolah, pemangku jabatan, dan pihak peserta didik itu sendiri. Pembelajaran daring dapat dilaksanakan dengan menggunakan model interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System (LSM). Misalnya dengan menggunakan aplikasi WhatsApp, Google, Zoom, dan lain-lain.
Di tengan pandemi ini dalam menggunakan pembelajaran daring tentu memberikan dampak bagi kita yang menjalankannya. Salah satu dampak positifnya adalah guru dan siswa menjadi lebih mampu dalam menggunakan aplikasi pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih fleksibel sebab bisa dilaksanakan di rumah dan bisa dilaksanakan di mana saja.
Selain itu pembelajaran ini tentu juga memiliki dampak negatif bagi yang menjalankannya. Seperti terjadinya kesalahpahaman, karena komunikasi dilakukan tanpa tatap muka, jaringan internet sering tidak lancar terutama daerah pelosok yang susah jangkauan, dan memerlukan teknologi yang baik. Untuk memudahkan pemahaman pada materi makromolekul bisa digunakan dengan model pembelajaran mind mapping.
Model pembelajaran mind mapping menurut Tony Buzan (2008:4) adalah cara mengembangkan cara berpikir ke segala arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Mind mapping mengembangkan cara berpikir divergen dan kreatif. Mind mapping juga disebut peta konsep merupakan cara berpikir organisasional yang sangat hebat, ini juga merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi dan mengambil informasi itu saat dibutuhkan. Mind mapping dalam berbagai hal seperti merencanakan, berkomunikasi menjadi lebih kreatif, menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran, mengingat dengan baik, belajar labih cepat dan efi sien serta melatih gambar keseluruhan. Mind mapping diawali penjelasan guru mengenai materi pokok yang akan dipelajari, siswa diberi kesempatan untuk mempelajari materi selanjutnya siswa dibagi dalam kelompok-kelompok, dan setiap kelompok mempersiapkan bahan-bahan untuk membuat mind map antara lain kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna, imajinasi otak. Sedangkan guru memberi penjelasan dan pembimbingan cara membuat mind mapping dengan langkah: siswa membaca materi yang akan dibuat mind mapping, memilih ide utama materi dan membuat pusat mind map, membuat cabang-cabang sub materi dengan kata-kata kunci yang sesuai dengan materi. Jika sudah selesai, setiap individu bisa mempresentasikan dengan cara share screen, karena pembelajaran lewat zoom meeting. Dengan begitu setiap siswa akan memahami isi dari materi yang telah dibuat mind mapping.
Dengan model mind mapping pada pembelajaran kimia di SMA Negeri 1 Wonosegoro kelas XII mampu meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar anak. Model ini juga dikembangkan untuk menarik perhatian siswa selama mengikuti pembelajaran, karena sangat bermanfaat dalam keterampilan mencatat dan mengingat. Membantu berkonsentrasi, memungkinkan esensi materi menjadi jelas urutan dan informasinya. Sambungan antara ide-ide mudah dilihat, meningkatkan daya ingat, meningkatkan rasa percaya diri dalam kemampuan belajar pada anak.
Karena segalanya sudah menggunakan komputer maka cara pembuatan mind mapping ini menggunakan aplikasi yang sudah tersedia di internet. Siswa bisa lebih kreatif, lebih asyik dalam belajar dan lebih menguasai materi makromolekul. (pg1/lis)
Guru Kimia SMAN 1 Wonosegoro, Boyolali