RADARSEMARANG.COM, Pada masa pandemi Covid-19, terjadi pergeseran pola pengajaran dari konvensional ke pola daring. Lebih dari itu, guru dituntut bisa mengoperasikan kombinasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan internet dalam pengajarannya. Termasuk menghilangkan kejenuhan siswa pada mata pelajaran atau mengurangi dominasi guru setiap pembelajaran. Misalnya, pengajaran sastra secara konvensional, guru memberikan contoh pembacaan puisi, siswa mendengarkan, dan siswa melakukan.
Pengajaran sastra tanpa menggunakan TIK dan media internet, maka guru memberikan contoh pembacaan puisi walaupun dengan intonasi yang tepat, ekspresi wajah yang tepat serta pelafalan yang benar. Namun itu tidak menjadi hal menarik di mata siswa, bahkan kurang dapat diingat oleh siswa.
Menurut Arsyad (2002:15), dalam suatu proses pembelajaran, dua unsur yang amat penting adalah metode dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media. Antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meski demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan guru, juga lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Nah, salah satu cara pembelajaran membaca puisi yang menarik adalah melalui media Youtube. Selama ini guru mengajar membaca puisi dengan cara memberikan teori-teori tentang teknik membaca puisi kepada siswa, seperti, 1) intonasi yang jelas. 2) Mimik yang digunakan harus tepat sesuai dengan isi puisi. 3) Menggunakan bahasa tubuh yang tepat ketika membaca puisi. 4) Menggunakan irama. 5) Pemenggalan/jeda harus tepat. 6) Ada penekanan pada bagian puisi tertentu, dan lainnya.
Dengan bantuan media Youtube, cukup memberikan instruksi kepada siswa untuk mencari contoh membaca puisi di Youtube, lalu mereka mengamati, meniru, dan mempraktikkannya. Ada beberapa keunggulan Youtube sebagai media pembelajaran, 1) potensial. Yaitu Youtube sebagai situs yang paling poluper di dunia, mampu memberikan edit value terhadap education/pendidikan. 2) Praktis. Youtube mudah digunakan dan dapat diikuti oleh semua kalangan termasuk siswa dan guru. 4) Informatif. Youtube memberikan informasi tentang perkembangan ilmu pendidikan, teknologi, kebudayaan, dan lainnya. 5) Interaktif. Youtube memfasilitasi untuk berdiskusi ataupun melakukan tanya jawab bahkan me-review video pembelajaran. 6) Sheareable. Youtube memiliki fasilitas link HTML, Embed kode video pembelajaran yang dapat di-share di jejaring sosial seperti facebook, twitter dan juga blog/website. 7) Ekonomis. Youtube gratis untuk semua kalangan.
Dengan bantuan media Youtube, setelah siswa mempraktikkan membaca puisi di rumah masing-masing sekaligus membuat videonya. Video itu mereka kirim ke media Youtube sehingga guru bisa menilainya dari rumah. Di sinilah para siswa bisa memiliki kebanggaan tersendiri karena mereka bisa upload di media Youtube, dan menjadi salah satu daya tarik bagi siswa. Para siswa menjadi antusias dalam belajar membaca puisi.
Dari YouTube, peningkatan minat belajar siswa dalam belajar bahasa Indonesia di kelas daring meningkat. Khususnya mengenai aspek keterampilan berbicara, yaitu membacakan puisi makin menarik untuk diikuti para siswa. Semoga Youtube dapat dimanfaatkan oleh para guru dalam mengembangkan keterampilan berbahasa yang nantinya menjadi life skill yang dapat mendukung kesuksesan hidup siswa. (lbs1/ida)
Guru Bahasa Indonesia SMAN 15 Semarang