RADARSEMARANG.COM, PROSES pembelajaran yang masih konvensional sudah tidak efektif lagi. Bahkan, sulit untuk dipahami oleh siswa. Apalagi siswa kurang terlibat dalam proses belajar mengajar. Diperparah oleh kondisi guru yang belum begitu paham tentang berbagai macam media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sebagaimana pada kegiatan pembelajaran matematika khususnya materi pelajaran (mapel) mengurutkan pecahan di kelas VI SD Negeri 05 Asemdoyong. Hasilnya, tingkat keberhasilan belajar siswa kurang maksimal.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru kelas VI SDN 05 Asemdoyong, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, berusaha menerapkan proses pembelajaran yang lebih asyik, Menciptakan situasi dan kondisi yang membuat siswa terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung. Khususnya pada materi mengurutkan pecahan. Maka, guru harus menyiapkan media pembelajaran yang asyik sebelum proses pembelajaran dimulai.
Pada materi mengurutkan pecahan pada mapel matematika, media pembelajaran yang tepat digunakan adalah buah apel. Buah apel adalah buah yang sudah populer baik di desa maupun di kota. Untuk mendapatkan buah apel, sangatlah mudah. Di pasar banyak pedagang yang menjaul buah tersebut.
Dengan menggunakan media buah apel, guru menyediakan 3 buah apel. Kemudian guru mengambil satu buah apel yang pertama. Lalu dipotong menjadi delapan bagian, kemudian guru menjelaskan jika apel yang dibagi 8 bagian itu jika ditulis menjadi bilangan adalah seperdelapan.
Kemudian guru mengambil apel yang kedua untuk dipotong menjadi enam bagian, dan guru menjelaskan jika ditulis menjadi bilangan adalah seperenam. Kemudian guru melanjutkan dengan apel yang terakhir yaitu apel yang ketiga, apel dipotong menjadi dua bagian, jika ditulis menjadi bilangan adalah setengah.
Guru mengambil 3 contoh apel yang sudah dipotong tadi, dengan dikelompokkan sesuai dengan hasil potongannya masing-masing. Kemudian guru mengajak siswa bersama-sama membandingkan dan mengurutkan. Guru juga menanyakan pada siswa, apel manakah yang mendapatkan potongan terkecil? Guru menjelaskan apel yang mendapat potongan terkecil adalah apel yang mendapat potongan terbanyak. Itulah apel yang mendapat hasil terkecil dibandingkan dengan apel yang lain, yaitu apel yang dipotong menjadi delapan bagian. Dan apel yang mendapatkan hasil potongan terbesar, adalah apel yang hanya dipotong menjadi dua bagian yaitu setengah. Maka, dari tiga apel di atas, yang dibagi dengan penyebut yang berbeda, jika diurutkan dari hasil pecahan yang terkecil adalah seperdelapan, seperenam, dan setengah.
Contoh di atas disebut dengan pecahan biasa. Jadi jika diurutkan dari pecahan yang terkecil adalah seperdelapan, seperenam, dan setengah. Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan media pembelajaran buah apel menjadikan pembelajaran yang lebih asyik pada pembelajaran matematika kelas VI di SD N 05 Asemdoyong. Rata-rata hasil belajar adalah 85. (ag1/ida)
Guru SDN 05 Asemdoyong, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang