RADARSEMARANG.COM, PENDIDIKAN anak usia dini (PAUD) diselenggarakan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik agar memiliki kesiapan memasuki pendidikan selanjutnya secara optimal. Atas dasar alasan itulah, PAUD terselenggara secara profesional dalam rangka membantu mengoptimalkan seluruh potensi perkembangan semua aspek pada anak baik perkembangan fisik, perkembangan motorik, moral, sosial, emosional, kognitif dan perkembangan bahasa.
Salah satunya adalah keaksaraan awal meliputi menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal. Mengenal suara huruf awal dari benda–benda yang ada di sekitarnya. Untuk menguasai keaksaraan awal diperlukan proses pembelajaran sebagaimana di TK Negeri Pembina Comal, Kabupaten Pemalang, dalam upaya pengenalan keaksaraan awal. Khususnya pembelajaran kompetensi dsara (KD) 3.12, mengenal keaksaraan awal melalui bermain. Karena itu, penulis menerapkan pembelajaran sambil bermain dengan media gambar untuk mempermudah peserta didik dalam menerima materi yang akan disampaikan.
Keaksaraan awal menurut Ahmad Susanto (2011:84) merupakan, salah satu proses atau tahapan untuk melatih peserta didik dalam membaca dan memahami satu persatu huruf serta bunyinya. Kemudian mengenal suku kata dan mengenal kata yang akhirnya menjadi kalimat.
Sedangkan media gambar menurut Cecep Kusnadi, dkk (2013:41-42) adalah media yang berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera penglihatan. Media gambar juga mempunyai tujuan untuk menarik perhatian, memperjelas materi serta mengilustrasikan fakta dan informasi.
Peserta didik usia dini adalah peserta didik dengan usia bermain. Bermain merupakan cara untuk melatih peserta didik memusatkan perhatiannya. Dengan bermain, mampu menciptakan kegiatan belajar yang efektif karena menciptakan rasa senang. Peserta didik dapat belajar tanpa adanya tekanan.
Adapun tahapan–tahapan dalam pembelajaran ini meliputi tahap persiapan, tahap inti, dan tahap penutup. 1) Tahap persiapan meliputi menyiapkan media yang akan digunakan yaitu aneka macam gambar benda seperti gambar buah ataupun benda lainnya. Di bawah gambar tersebut diberi tulisan nama benda tersebut, serta menyiapkan tulisan huruf baik konsonan maupun vokal. Adapun gambar dan huruf-huruf tersebut dibuat dengan bentuk dan warna yang menarik perhatian peserta didik. Berikutnya, guru menyiapkan nomor dada yang dipasang di masing-masing peserta didik. 2) Kegiatan inti. Pada tahap ini, guru membagi kelas menjadi dua kelompok dan masing-masing peserta didik mencari pasangan temannya yang ada di kelompok lawan. Adapun teknik permainan adalah guru mengocok nomor dada. Bagi peserta didik yang nomor dada keluar diberi kesempatan untuk mengambil gambar yang sudah disiapkan dan ditunjukkan serta disebutkan nama gambar yang telah diambilnya. Kemudian pasangan dari peserta didik pengambil gambar, harus mencari tulisan huruf depan dari gambar yang sudah diambil oleh temannya tadi. Bagi kelompok yang kalah diberi hukuman sesuai keinginan pihak kelompok yang menang. Misalnya seperti disuruh menyanyi atau menari dan harus dilakukan oleh sekelompok yang kalah. 3) Tahap penutup. Guru memberikan penekanan–penekanan pada materi yang tadi sudah dipelajari bersama dan mengambil kesimpulan.
Pembelajaran dengan media bermain gambar di TK Negeri Pembina Comal ini, akan membantu peserta didik dalam mengenal keaksaraan awal. Selain itu, melatih bersosialisasi serta menumbuhkan semangat belajar. Hal ini karena pembelajaran dengan bermain media gambar lebih menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai. (ag1/ida)
Guru TK Negeri Pembina Comal, Kabupaten Pemalang