27.2 C
Semarang
Tuesday, 24 June 2025

Coop Coop Berbasis e-Learning Tingkatkan Minat Belajar Informatika

Oleh : Yusanti Woroastuti, S.Si.,M.M

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Informatika merupakan mata pelajaran yang mengenalkan ilmu komputer dan seni pemrograman untuk siswa SMA dengan keberagaman latar belakang dan pengalaman teknologi. Informatika sebagai mata pelajaran yang terhitung masih baru jika dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain, untuk materi tertentu ternyata masih dianggap sulit bagi sebagian siswa.

Hal ini terjadi karena banyak siswa yang tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru karena model pembelajaran yang monoton dan kurang variatif. Akhirnya, minat siswa mengikuti pembelajaran menjadi rendah yang berakibat terhadap pemahaman siswa. Hal itu seperti yang dialami siswa SMA Negeri 1 Temanggung terutama untuk siswa kelas X.

Minat belajar sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Menurut Slameto (2013:57) minat memiliki pengaruh besar terhadap belajar baik proses maupun hasilnya. Yaitu bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Karena tidak ada daya tarik baginya.

Minat mempunyai peran penting terhadap kegiatan belajar siswa. Sebab dengan minat akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Siswa yang berminat terhadap pembelajaran informatika akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh dan senang mengikuti pelajaran. Selain itu juga dapat menyelesaikan setiap tugas dan menyelesaikan kesulitan-kesulitan dalam belajar.

Salah satu solusi yang dianggap tepat adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op. Model ini menempatkan tim dalam kooperasi antara satu dengan yang lainnya untuk mempelajari sebuah topik di kelas (Slavin, 2005:229).

Co-op Co-op memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil dan memberikan mereka kesempatan untuk saling berbagi pemahaman baru dengan teman-teman sekelasnya. Metodenya sederhana dan fleksibel serta melibatkan aktivitas peserta didik tanpa membedakan.

Tahapan dalam model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op yang dilakukan adalah pada awal siswa didorong untuk menemukan dan mengekspresikan ketertarikan mereka sendiri terhadap subjek yang akan dicakupi, yaitu dengan kegiatan membaca. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan memancing rasa ingin tahu. Langkah berikutnya, menyeleksi tim pembelajaran siswa dan pembentukan tim secara heterogen yang terdiri dari 4 anggota. Kemudian guru memberikan topik untuk didiskusikan. Selama dilakukan diskusi guru memastikan bahwa siswa tertarik untuk mempelajari topik tersebut.

Setelah itu dilakukan presentasi tim. Dalam kegiatan presentasi ini ada satu anggota tim yang mencatat, mengkritik, dan memberi dukungan. Setelah presentasi tim selesai dilanjutkan presentasi kelas, kemudian dilanjutkan evaluasi yang dilakukan oleh guru dan siswa.

Pada tahap evaluasi inilah terjadi interaksi yang lebih antara guru dan siswa dimana guru dapat memberikan penguatan pada materi.

Berdasarkan hasil pengamatan ketika diskusi siswa sangat antusias mengemukakan ide dan pendapatnya. Siswa yang merasa kurang menjadi terbantu oleh siswa yang lebih menguasai dan e-learning sebagai sarana pendukung. Pembelajaran pun terasa menyenangkan dan tidak terkesan bosan. Ketika presentasi terlihat kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah.

Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op berbasis e-learning ternyata mampu menggerakkan siswa dalam pembelajaran yang awalnya pasif kemudian menjadi aktif dan terlibat langsung dalam pembekajaran. Berarti pembelajaran ini dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar. Kegiatan belajar seperti ini sependapat dengan Tohirin (2006: 131). (pm2/lis)

Guru SMA Negeri 1 Temanggung.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya