RADARSEMARANG.COM, GLOBALISASI merupakan tantangan nyata terhadap sistem pendidikan, dimana perkembangan IPTEK mendominasi seluruh tatanan kehidupan sosial. Ketika imperatif globalisasi berlangsung dan manusia tidak mampu mengikutinya, krisis kemanusiaan atau dehumanisasi atau krisis nilai-nilai kemanusiaan tidak bisa dielakkan. Artinya ini akan memberikan tantangan, ancaman, dan sekaligus peluang bagi operasional sistem pendidikan yang ada. Sistem pendidikan bermodel masyarakat informasi menjadi ciri sekolah yang efektif.
Sekolah efektif adalah sekolah yang mengorganisir dan memanfaatkan seluruh sumber daya untuk menjamin semua siswa mempelajari kurikulum esensial tanpa memandang latar belakang siswa itu sendiri. Efektifitas sekolah dapat dianggap sebagai karakteristik khusus bagi sekolah efektif (Botha, 2010). Penulis memiliki sudut pandang tentang sekolah efektif antara lain: pertama, sekolah memiliki misi untuk mengembangkan peserta didik secara totalitas, bukan hanya sebagian dari sistem kehidupan saja. Misi juga harus diarahkan untuk menciptakan manusia yang sanggup berfikir, berkreasi, dan berzikir.
Kedua, kurikulum harus memenuhi kebutuhan masyarakat berbasis pasar dan imperatif keduniaan, serta menyediakan pendidikan ‘kendali krisis,’ misalnya pendidikan agama, pendidikan karakter, atau pendidikan moral. Ketiga, pembelajaran didasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran abad 21, yaitu guru harus menjadi model dan sosok identifikasi bagi siswa dalam berpikir aktif, berkreasi, berinovasi, dan berzikir. Siswa dimotivasi mencari dan menemukan apa yang ia ingin cari, berspekulasi dalam ide, melakukan eksperimen berupa proses unifikasi berbagai disiplin keilmuan. Guru harus mampu mengajak siswa memimpikan masa depan yang akan dihadapi. Pembelajaran harus dijalankan secara efektif, antara lain: penguatan motivasi belajar, pemberian pengalaman nyata, refleksi dari pengalaman belajar, penguasaan materi bagi siswa, pendekatan belajar menyenangkan, kolaborasi, dan proses kreatif.
Keempat, kepemimpinan efektif yaitu memiliki harapan yang tinggi dan konsisten demi kesuksesan siswa, fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran dengan cara mengembangkan profesionalitas semua guru dan karyawan, kemampuan menilai dan memonitor kemajuan siswa, menyediakan dukungan dan perlakuan berdasarkan kebutuhan masing-masing siswa. Penghargaan tinggi pada kemajuan dan perkembangan personal siswa. mengembangkan individu siswa melalui penyediaan peluang belajar. memperkuat kerjasama dengan orang tua, kalangan bisnis, dan komunitas untuk mendukung proses belajar siswa. kesiapan dan ketelitian dalam melakukan evaluasi diri serta analisis data dengan strategi-strategi untuk kemajuan.
Kelima, tenaga kependidikan harus berkualitas antara lain: competent yaitu memiliki keterampilan, pengalaman, dan pendidikan yang dapat menyelesaikan tugas. capable yaitu memiliki potensi untuk berkembang sesuai kemampuan dan kemauan mengemban tugas. compatible yaitu kemampuan bekerjasama dengan rekan kerja dan stakeholders. commitment yakni keseriusan bekerja untuk masa yang lama. Character yaitu memiliki karakter yang baik, seperti kejujuran, disiplin, dan memiliki jiwa teamwork. Culture yakni memiliki budaya, cara berperilaku, dan berinteraksi dengan sesama. Compensation yaitu menerima kompensasi yang ditawarkan dan kepuasan diri. Keenam, manajemen sekolah perlu direposisi menjadi post-birokrasi, yaitu memanfaatkan pendekatan profesioanal dan kolegial mementingkan kerjasama diantara warga sekolah. memerlukan orang-orang adaptif yang dapat memainkan tangannya untuk beberapa tugas dan memandang sekolah serta profesi secara lebih global.
Dengan adanya usaha menciptakan sekolah efektif di SD Negeri Surodadi Kecamatan Gajah Kabuapten Demak, melalui mengefektifkan sumber daya warga sekolah secara optimal mudah-mudahan dapat menciptakan sekolah yang dapat mengikuti perkembangan sistem pendidikan dalam era globalisasi. (agu1/zal)
Kepala SD Negeri Surodadi