30 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Aplikasi Sensor pada Motor Diesel Meningkatkan Efisiensi Bahan Bakar

Oleh : Trisno Dirgantoro, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Dalam industri otomotif, diketahui bahwa sebuah revolusi teknologi yang semakin terjadi di bidang performa kendaraan dan sistem kontrol. Revolusi ini tidak diragukan lagi didorong oleh fakta bahwa pada komponen, otomotif hadir dan produsen kendaraan sudah dikonfirmasi dengan terus meningkatnya permintaan dari pelanggan mereka dan undang-undang pemerintah untuk produk-produk berkualitas tinggi, handal, aman dan kurang merusak lingkungan. Tuntutan untuk memeriksa komposisi gas buang untuk membatasi polusi lalu lintas perkotaan dan untuk mengurangi konsumsi memaksa penerapan sistem kontrol mesin elektronik.

Pada awal, sistem kontrol elektronik termasuk sistem terpisah memeriksa pasokan, waktu, pengapian dan resirkulasi gas buang. Sistem kontrol saat ini telah berkembang menuju suatu sistem yang terintegrasi di mana setiap subsistem tunggal adalah bagian yang berbeda dari unit yang sama. Pengukuran dibuat oleh sensor, mewakili input dari jenis sistem, adalah: Pertama kuantitas aliran udara; kecepatan poros penggerak, posisi sudut poros penggerak. Kedua konsentrasi oksigen di gas buang, suhu pendingin. Ketiga posisi katup throttle. Keempat sensor utama.

Pengembangan dan pengenalan sistem kontrol elektronik untuk mesin diesel sudah jauh lebih lambat dibandingkan untuk mesin bensin. Aplikasi pertama elektronik pompa injeksi dikontrol muncul di pasaran hanya pada tahun 1984, pertama untuk mesin sangat berat (dalam pompa injeksi line) dan kemudian untuk mesin mobil (pompa pemutaran dengan distributor).

Revolusi regulator mekanis yang menentukan posisi poros pompa telah digantikan dengan sensor posisi linier, umumnya transformator variabel perpindahan linear (LVDT). Variabel yang merupakan masukan dari sistem kontrol posisi poros pompa : Pertama adalah posisi akselerator. Kedua, udara, pendingin dan suhu bahan bakar. Ketiga, turbocharging dan tekanan atmosfir. Keempat, kecepatan poros penggerak dan posisi sudut.

Penyesuaian injeksi pentahapan dilakukan dengan membandingkan nilai awal injeksi nyata (SOI) dengan nilai referensi yang optimal. The SOI dideteksi dengan sensor yang cocok termasuk elemen piezoceramic ditempatkan di ruang injektor tekanan tinggi atau dekat yang memperbaiki ke kepala silinder (mesin).

Sistem lain untuk pengurangan emisi polutan telah diperkenalkan untuk jenis mesin, khususnya untuk partikulat. Perangkap dalam bahan keramik telah diadopsi dan masih sedang dikembangkan. Sistem menggunakan mereka membutuhkan sensor mengukur tekanan menyumbat mereka untuk mengontrol regenerasi. Metode kedua untuk mengurangi emisi oksida nitrogen dikenal sebagai EGR (exhaust recircuiation gas). Sistem ini dapat dikendalikan secara elektronik, menggunakan sebuah sensor massa aliran udara dengan fungsi umpan balik dan diagnostik direncanakan. Di masa depan, sistem dengan injector didorong oleh sinyal listrik yang bekerja pada solenoid akan diadopsi. Ini menentukan panjang injeksi dan juga jumlah bahan bakar injeksi. (bs2/ton)

Guru Pemeliharaan Chasis Dan Pemindah Tenaga SMK Negeri 1 Tengaran.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya