RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran bahasa Inggris menulis descriptive text peserta didik di SMP 1 Pegandon mengalami kendala. Meskipun sumber inspirasi sudah ada, namun dalam menuangkannya dalam bentuk tulisan tidak semudah yang dibayangkan. Peserta didik merasa kesulitan ketika harus merangkai kalimat ke dalam descriptive text.
Guru berupaya untuk mencari cara agar peserta didik tertarik menulis descriptive text. Cara tersebut di antaranya memberi bekal pengetahuan yang digunakan dalam aturan menulis, seperti tata bahasa (structure), isi teks (content), koherensi (coherence), dan tanda baca (punctuation). Tujuan descriptive text ini adalah untuk menggambarkan keadaan seseorang, binatang, atau benda yang ada. Contoh tulisan: There is an animal,it like climb the tree, the colour is grey. This animal likes help someone to climb the coconut trees. Their favorite foods are bananas. Setelah membaca contoh tulisan descriptive text peserta didik diharapkan dapat menggambarkan objek apa yang dimaksud dalam teks tersebut, yaitu monkey/kera.
Selain contoh teks, guru juga menggunakan gambar berseri. Dengan menulis descriptive text menggunakan gambar berseri, peserta didik diharapkan dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Selain itu, peserta didik memiliki konsep pemikiran yang jelas terhadap pekerjaannya karena peserta didik harus menuangkan ide mereka dalam sebuah descriptive text setelah melihat gambar berseri yang ditayangkan melalui WA Grup kelas. Adapun ciri-ciri gambar berseri yang ditayangkan adalah: 1) gambar terdiri atas dua atau lebih; 2) gambar tersebut saling berhubungan satu dengan gambar lainnya; 3) gambar harus mempunyai isi/makna yang jelas; 4) isi gambar tersebut nantinya dapat dijelaskan oleh peserta didik secara jelas melalui tulisan berupa teks.
Digunakannya strategi pembelajaran ini diharapkan dapat mengefisienkan waktu peserta didik dan dapat lebih mudah memahami pelajaran. Strategi ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membuat suatu karya walaupun mereka harus belajar secara daring dari rumah. Peserta didik juga dapat meningkatkan gairah belajar mata pelajaran bahasa Inggris khususnya materi menulis. Aplikasi WhatsApp atau WA bukanlah hal yang asing bagi peserta didik. Oleh karena itu, guru sengaja memilih dan memanfaatkan WA Grup kelas untuk meningkatkan gairah belajar peserta didik yang terkendala jarak dan kejenuhan saat proses belajar daring melalui google classroom dalam masa pandemi.
Prosedur pelaksanaan pembelajaran ini langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) guru menjelaskan materi descriptive text; 2) guru menyajikan contoh descriptive text; 3) gambar-gambar berseri ditayangkan atau dishare di WA Grup kelas; 4) peserta didik diminta untuk memahami gambar berseri tersebut; 5) setelah paham peserta didik diminta untuk menulis isi dari rangkaian gambar berseri tersebut dalam sebuah descriptive text. Hasil tulisan descriptive text tersebut bisa dikirim melalui google classroom yang sebelumya juga sudah diberikan tugas. Jadi guru mengunakan dua sarana yaitu googl classroom untuk mengirimkan hasil tugas/karya peserta didik dan WA Grup kelas sebagai sarana untuk menggairahkan dan mempermudah peserta didik dalam menulis descriptive text. Guru mengoptimalkan peran WA Grup kelas tidak hanya sebagai sarana informasi, tetapi bisa digunakan sebagai sarana kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan gairah peserta didik dalam masa pandemi.
Pembelajaran kolaborasi melalui google classroom dan WA Grup kelas, terlihat peserta didik lebih banyak yang berantusias. Hasil belajar peserta didik juga meningkat. Peserta didik dilatih untuk menerapkan kemampuan berpikir HOTS dalam menuangkan ide merangkai gambar menjadi kalimat dalam bentuk descriptive text. Hasilnya, cara ini membantu kemampuan peserta didik menguasai kompetensi secara mendalam dan bermakna. (lbs2/ton)
Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Pegandon Kab. Kendal.
