28 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Pembelajaran IPA Lebih Bermakna dengan Bidak

Oleh Wawan Subono, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kualitas pendidikan meliputi di berbagai sektor dan jenjang pendidikan, termasuk jenjang pendidikan dasar. Keberhasilan pendidikan banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk guru. Guru yang profesional akan selalu berupaya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Di samping guru yang profesional pemilihan metode pembelajaran juga tak kalah penting untuk mencapai keberhasilana dalam pembelajaran.

Belajar tidak harus dilaksanakan oleh seorang guru. Pembelajaran bisa juga dilakukan dengan teman dalam kelompoknya. Tentunya dalam hal ini dilakukan dengan bimbingan guru. Pembelajaran ini dilakukan dengan teman yang sebaya.

Zimmerman dan Risemberg (dalam Sungur & Tekkaya, 2006) menunjukkan bahwa keyakinan dan kesadaran untuk memperbolehkan siswa menjadi pembelajar yang bebas sangat berhubungan dengan peningkatan mutu akademis. Menurut Ali (2004:99), kelompok teman sebaya memegang peranan penting dalam kehidupan remaja. Remaja sangat ingin diterima dan dipandang sebagai anggota kelompok teman sebaya, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Oleh karenanya, mereka cenderung bertingkah laku seperti tingkah laku kelompok sebayanya.

Penulis mengajar di SD Negeri 3 Gonoharjo Kecamatan Limbangan Kendal dalam upaya meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran, menggunakan metode Bantuan Individual dalam Kelompok (Bidak). Model pembelajaran Bidak adalah pembelajaran yang mengombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual, yang memanfaatkan perbedaan kemampuan individu dengan belajar kelompok.

Pembelajarn model Bantuan Individual dalam Kelompok (Bidak) dilaksanakan di kelas VI pada mata pelajaran IPA tentang rangkaian listrik. Sebelum menggunakan metode Bidak pembelajaran dilakukan dengan klasikal, ceramah dan demonstrasi. Akan tetapi kurang mencapai hasil yang maksimal. Hal ini mungkin disebabkan berbagai faktor. Misalnya guru kurang memperhatikan semua murid, anak merasa takut untuk bertanya kepada guru. Karena anak mempunyai karakter yang berbeda beda. Hal inilah yang harus diperhatikan guru.

Dari pengalaman tersebut maka pembelajaran kami laksanakan dengan metode Bidak atau Bantuan Individual dalam Kelompok. Pembelajaran dilakukan secara kelompok dengan membagi menjadi beberapa kelompok. Dalam satu kelompok beranggotakan anak yang cerdas, biasa, kurang cerdas. Guru dalam hal ini memberi bimbingan dan petunjuk untuk anak yang cerdas agar membantu teman lainnya yang kurang cerdas. Dengan metode ini anak yang kurang cerdas akan merasa tidak takut atau malu karena belajar dengan temannya sendiri. Guru dalam mengawasi pembelajaran lebih mudah, karena terbagi dalam beberapa kelompok.

Setelah metode Bantuan Individual dalam Kelompok (Bidak) ini berjalan dalam beberapa kali pertemuan mulai kelihatan hasinya. Anak yang tadinya kurang aktif dan malu sudah mulai aktif dan percaya diri. Dengan kepercayaan di inilah akhirnya pembelajaran dapat berhasil sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dari pengalaman tersebut penting bagi kita guru untuk pandai-pandai dalam melaksanakan pembelajaran dan menggunakan metode yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai secara maksimal. (lbs2/ton)

Guru SD Negeri 3 Gonoharjo, Limbangan, Kendal.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya