27.8 C
Semarang
Sunday, 12 October 2025

Hand Puppet Mendorong Kreativitas dan Life Skill Siswa dalam Belajar Geografi

Oleh : Miyarsih, S.Pd, M.Si

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pandemi Covid-19 menyebabkan segmen kehidupan terganggu, tanpa terkecuali pendidikan. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia atau peserta didik dengan cara mendorong dan memanifestasikan kegiatan belajar. Belajar merupakan kegiatan yang paling pokok di sekolah. Namun, kegiatan belajar yang dilakukan siswa tidaklah selalu lancar seperti apa yang diharapkan dalam UUD No. 20 Tahun 2003 pasal 3, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Banyak kendala yang ditemui. Salah satunya terkait kemandirian siswa dan aktivitas belajar siswa selama melakukan pembelajaran daring. Saat guru menjelaskan materi pelajaran masih banyak siswa yang kurang berpartisipasi aktif, kurang antusias dan hanya menerima materi dari guru.

Kecakapan hidup (life skill) sangat diperlukan siswa dalam mendorong kreativitas dan kemandirian mereka terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Kecakapan hidup (life skill) adalah kemampuan-kemampuan adaptif dan perilaku positif yang dapat membantu seseorang untuk secara efektif menghadapi masalah dan tantangan kehidupan sehari-hari (Mahmoudi & Moshayedi, 2012).
Dalam konteks ini, siswa perlu dilatih dan diajarkan kecakapan hidup agar terbentuk menjadi pribadi yang kreatif dan mandiri sebagai cerminan dimensi salah satu profil pelajar Pancasila.

Pembelajaran geografi berorientasi kecakapan hidup dilakukan penulis menggunakan boneka tangan (hand puppet) untuk mendorong kreativitas dan life skill siswa. Kecakapan rasional dan kecakapan sosial terutama kemampuan verbal, diharapkan mampu menjadikan kecakapan hidup siswa lebih berkembang dan menunjang aktivitas proses pembelajaran. Yaitu dapat menguasai materi pelajaran yang bersifat teoritis yang berhubungan dengan masalah-masalah kehidupan sehari-hari khususnya pada materi dinamika kependudukan kelas XI SMA Negeri 11 Semarang.

>Menurut Bachtiar S. Bachri (2005:138), boneka memiliki daya tarik yang kuat pada anak dan dapat mewakili berbagai macam objek yang akan terlibat dalam cerita. Nurbiana Dhieni, dkk (2005:38) menyebutkan boneka tangan (hand puppet) sering digunakan dalam sandiwara untuk menceritakan kisah kehidupan atau cerita imajinasi. Dengan menggunakan media boneka tangan, siswa dapat mengungkapkan isi pikirannya kepada siswa lain, sekalipun pembelajaran dilakukan secara daring.
Maka, pada materi dinamika kependudukan, penulis menuntun kegiatan-kegiatan siswa yang terprogram dalam mengaktifkan minat siswa untuk belajar. Lembar Diskusi Siswa (LDS) berorientasi kecakapan hidup (life skill) dan penugasan projek pembuatan boneka tangan menggunakan kain perca juga diberikan pada materi dinamika kependudukan.
Penulis menggunakan aplikasi Zoom Meeting, Google Meeting dan Google Classroom guna menunjang pembelajaran dan mendorong kemandirian siswa berupa pemahaman terhadap materi.

Materi pokok dinamika kependudukan berkaitan erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Mencakup materi natalitas (kelahiran), mortalitas (kematian), dan migrasi (perpindahan). Materi dibahas lebih rigit oleh siswa menggunakan media boneka tangan. Siswa yang sebelumnya hanya bisa mengerjakan berdasarkan teori umum, akan lebih mengalami secara langsung dengan menerapkan pembelajaran life skill pada materi dinamika kependudukan.

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil diskusi yang dilakukan melalui LDS yang diberikan oleh guru tentang penerapan materi dinamika kependudukan dalam kehidupan sehari-hari. Terkait mengatasi angka kematian, faktor pendukung dan penghambat adanya mortalitas terutama saat wabah Covid-19 menjadi salah satu bahasan diskusi.
Aktivitas tersebut sesuai life skill yang merupakan kemampuan berperilaku adaptif dan positif yang menjadikan seseorang mampu menguasai secara efektif kebutuhan dan tantangan sebagai bekal kemandirian di masa mendatang.

Melalui boneka tangan dan LDS berorientasi kecakapan hidup (life skill), keterampilan kecakapan hidup yang terdapat pada diri siswa dapat dikembangkan secara maksimal. Siswa lebih mudah memahami konsep materi dibantu boneka tangan yang diperagakan siswa secara bergantian untuk melatih kreativitas penunjang pembelajaran. (pg1/lis)

Guru Geografi SMAN 11 Semarang.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya