27 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Talking Stick Memudahkan Memahami Permainan Bulu Tangkis

Oleh : Suwarto, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Olahraga merupakan salah satu cara paling praktis dan sederhana untuk menjaga kesehatan tubuh. Berolahraga dan aktif bergerak secara rutin, tubuh dapat lebih bugar dan kesehatan pun akan tetap terjaga. Olahraga adalah bagian dari penerapan pola hidup sehat. Olahraga seharusnya dapat dibangun sejak dini oleh anak menjadi bagian dari perilaku keseharian termasuk pada proses pembelajaran di sekolah. Anak diharapkan terbiasa menerapkan pola hidup sehat bahkan menjadi rutinitas dalam hidupnya dalam bentuk olahraga.

Pentingnya olahraga sebagai bagian dari pola hidup sehat bagi anak, sebaiknya menjadi tinjauan penting seorang guru dalam proses pembelajaran. Guru profesional diharapkan dapat menyajikan proses pembelajaran PJOK yang mengkolaborasikan materi pembelajaran berisi olahraga sebagai bagian dari pola hidup sehat dengan model pembelajaran yang tepat. Guru dapat menggunakan model pembelajaran yang mengedepankan kebersamaan dari semua anak didik atau disebut sebagai pembelajaran kooperatif.

Tukiran Taniredja, dkk (2011:55) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas – tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal sebagai pembelajaran secara berkelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih dari sekadar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif terdapat struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdepensi efektif di antara anggota kelompok.

Anita Lie yang dikutip oleh Isjoni (2010: 23) menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif dengan istilah pembelajaran gotong royong, yaitu istilah pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas – tugas yang terstruktur. Salah satu model pembelajaran yang menerapkan prinsip pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran Talking Stick.

Menurut Maufur (2009: 88) bahwa model pembelajaran Talking Stick merupakan sebuah model pembelajaran yang berguna untuk melatih keberanian anak didik dalam menjawab dan berbicara kepada orang lain. Sedangkan penggunaan tongkat secara bergiliran sebagai media untuk merangsang siswa bertindak cepat dan tepat sekaligus untuk mengukur kemampuan anak didik dalam memahami materi.

Penulis sebagai guru PJOK kelas delapan SMP N 35 Semarang Kecamatan Mijen Kota Semarang menggunakan model pembelajaran Talking Stick pada materi permainan bola kecil melalui aktivitas permainan bulu tangkis. Langkah pembelajaran Talking Stick pada pelaksanaannya yaitu guru membentuk kelompok yang terdiri atas empat orang. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm yang aman bagi anak didik. Guru menyampaikan materi permainan bola kecil melalui aktivitas permainan bulu tangkis beserta model pembelajaran yang akan digunakan. Guru memberikan kesempatan kelompok untuk memikirkan dan mengingat latihan yang dilaksanakan di rumah.

Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota kelompok, setelah itu guru memberi pertanyaan dan anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya dan mempraktekkannya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk melakukannya. Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan. Ketika stick bergulir dari kelompok ke kelompok lainnya sebaiknya diiringi musik atau lagu. Guru memberikan kesimpulan. Guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun individu. Pada akhir pembelajaran, guru menutup pembelajaran dengan doa bersama dan mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara membiasakan berolahraga. (ipa2/ton)

Guru SMP N 35 Semarang.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya